Menurut Rohidin untuk penambahan kuota TPHD diberikan oleh kementerian, sehingga Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota hanya menyiapkan pembiayaan sesuai dengan kuota yang disiapkan.
"Penambahan jumlah pendamping sepanjang mendapatkan kuota dari kementerian. Saat ini, kita mendapat alokasi 15 orang pendamping, tapi kalau bisa mendapatkan kuota 25 orang, kita siap membiayai. Kabupaten dan kota juga mau membiayai, tapi masalahnya ada di kuota yang tidak didapatkan," jelasnya.
Rohidin mengusulkan agar kuota pendamping haji ditambah secara profesional untuk memastikan pelayanan yang optimal bagi jamaah.
Selain itu, Rohidin menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pihak terkait lainnya dalam penyelenggaraan haji.
"Semua pihak harus bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik untuk memastikan penyelenggaraan haji berjalan lancar dan aman."
Rohidin berharap dengan perbaikan-perbaikan yang diusulkan, penyelenggaraan haji tahun 2025 bisa berjalan lebih baik dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan aman bagi jamaah haji.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan haji. Ini adalah tugas mulia yang harus kita laksanakan dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam proses evaluasi dan perbaikan penyelenggaraan haji.
"Partisipasi dan masukan dari masyarakat sangat penting. Kami terbuka untuk menerima saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan bersama," tuturnya.
BACA JUGA:Calon Walikota Bengkulu yang Akan Diusung 9 Partai, Rohidin Merysah Ikut Hadir dan Mendukung
BACA JUGA:Proyek Penataan Wisata DDTS Provinsi Bengkulu, Ini Pesan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
BACA JUGA:Maliya Jadi Wisudawan Terbaik UIN FAS Bengkulu Angkatan ke VIII tahun 2024