BACA JUGA:5 Tempat Wisata Seru di Curup Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Coba Kunjungi Deh!
Dari penelusuran lapangan, diketahui bahwa pengurangan pasokan di beberapa SPBU bisa mencapai delapan kiloliter per pengiriman.
"Dari keterangan SPBU yang kita cek di lapangan, ada pengurangan. Misalnya, dari 24 kiloliter menjadi 16 kiloliter. Satu tangki lah pengurangannya," tambah Donni.
Sementara itu, keluhan atas antrean panjang ini juga datang dari masyarakat. Handi (28), seorang pengendara motor dan driver ojek online asal Kota Bengkulu mengaku sangat terganggu dengan kondisi ini.
"Padahal biaya BBM sudah mahal, ini malah antre bahkan kehabisan. Ini membuat susah orang kecil seperti kami ini," keluh Handi.
Di sisi lain, Sales Area Manager Pertamina Bengkulu, Mochammad Farid Akbar, membantah adanya pengurangan pasokan BBM.
Farid menyebut antrean panjang di SPBU terjadi akibat peningkatan penggunaan BBM oleh masyarakat menjelang Pilkada 2024.
"Tidak ada pengurangannya. Itu mungkin karena peningkatan penggunaan BBM dari masyarakat karena dekati Pilkada," bantah Farid.
Farid menegaskan bahwa suplai BBM dari Pertamina ke SPBU di Provinsi Bengkulu berjalan normal tanpa kendala.
"Kita beroperasi seperti biasanya, dari pukul 07.00 WIB," ungkapnya.
Kondisi ini menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat dan pihak terkait di Bengkulu.
Kejelasan mengenai situasi ini sangat diharapkan agar aktivitas masyarakat tidak terganggu lebih lama.
Perlu koordinasi yang lebih baik antara pihak SPBU dan Pertamina untuk memastikan distribusi BBM berjalan lancar dan menghindari kerugian lebih lanjut bagi masyarakat yang sangat bergantung pada bahan bakar untuk kegiatan sehari-hari.