Ini Solusi Untuk Mengatasi Musim Trek Kelapa Sawit

Senin 12-08-2024,07:00 WIB
Reporter : Wawan
Editor : Yar Azza

radarbengkuluonline.id, Seluma -- Susah sejak beberapa bulan ini, petani sawit di sebagian besar wilayah di Kabupaten Seluma cemas. Ini lantaran sawit mulai memasuki musim trek. 

Apa itu musim trek sawit? Trek adalah sebuah musim ketika perkebunan  dan lahan tidak menghasilkan banyak panen seperti biasanya. Hasil brondolan dan buah menurun drastis. Bahkan, tidak menghasilkan buah sama sekali. Jika sudah begini,  maka otomastis mengalami kerugian yang besar.

BACA JUGA:Menjelang Azan Maghrib, Bupati Seluma Bersama Masyarakat Lakukan Titik Nol Jalan Mulus

BACA JUGA: Slogan Seluma ALAP Maknanya Bukan Cantik Ya, Tapi Ini ...

 

" Gawat, biasanya saya satu periode dapat 700 -800 kilo gram. Panen kemarin cuma dapat 100 kilo gram, " keluh Teten Suparyadi, petani sawit di Desa Rena Panjang, Kecamatan Lubuk Sandi Minggu, 11 Agustus 2024. 

Musim trek, selain merugikan petani juga merugikan para toke. Dan sudah menjadi rumus di pasaran, ketika musim trek, harga Tandan Buah Segar Sawit pun mulai meroket. 

BACA JUGA:Jumlah TPS di Kabupaten Seluma Berpotensi Berubah

BACA JUGA:Kabupaten Seluma Terima Duplikat Bendera Merah Putih, Siap Dikibarkan Serentak 17 Agustus 2024

 

" Saat ini harga TBS sawit di tingkat toke diatas Rp 2.000 perkilogram. Rata-rata Rp 2.200  per kilogramnya," ujar Teten. 

Lalu apa sebenarnya faktor penyebab terjadinya musim trek? Beberapa penyebabnya diantaranya adanya curah hujan sangat rendah. Yaitu berkisar <100 mm/bln atau 750 mm/thn.

BACA JUGA:Sebanyak 36 Orang Paskibra Seluma Jalani Masa Karantina

BACA JUGA:Lima Partai Politik Bakal Usung Erwin Oktavian jadi Calon Bupati Seluma

 

Kategori :