Fazrul Hamidy menjelaskan bahwa Baznas Provinsi Bengkulu telah berupaya menyalurkan bantuan secara bertahap kepada sekitar 400 janda dan lansia miskin setiap tahunnya.
Namun, ia mengakui bahwa proses ini masih membutuhkan waktu karena harus dilakukan secara bertahap dan bergiliran.
“Kami tetap membantu secara maraton dan bergiliran. Namun, mekanismenya harus sesuai prosedur, termasuk survei lapangan terlebih dahulu,” jelasnya.
Ketua Baznas juga mengungkapkan adanya tantangan dalam penyaluran bantuan, dimana beberapa pihak mencoba menipu dengan mengajukan permohonan bantuan yang tidak valid.
“Ada juga yang menipu, jadi kami harus sangat hati-hati dalam melakukan survei dan verifikasi,” tegasnya.