Fakta Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Provinsi Bengkulu dan Apa Tantangan yang Harus Dihadapi

Jumat 30-08-2024,23:10 WIB
Reporter : Windi
Editor : Syariah muhammadin

Destriana mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan konfirmasi ke Pemerintah Kota Bengkulu untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh petani dalam menebus pupuk tersebut.

“Kami akan berupaya agar penyaluran pupuk subsidi ini dapat mencapai 100 persen. Petani diharapkan segera menebus pupuk mereka agar tidak terjadi pengembalian stok ke awal tahun depan,” tambah Destriana.

Penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Bengkulu mengalami variasi tingkat realisasi di berbagai kabupaten/kota.

Kabupaten Bengkulu Selatan mencatatkan penyaluran pupuk Urea sebanyak 3.124,52 ton atau 48,20 persen dari alokasi 6.482 ton, sementara untuk pupuk NPK telah terealisasi 3.936,233 ton atau 50,56 persen dari alokasi 7.769 ton.

Di Kabupaten Rejang Lebong, realisasi pupuk Urea baru mencapai 27,92 persen atau 1.346,48 ton dari alokasi 1.868 ton, sedangkan untuk pupuk NPK terealisasi sebanyak 1.752,899 ton atau 33,92 persen dari alokasi 5.167 ton.

Kabupaten Bengkulu Utara mencatatkan penyaluran pupuk Urea sebesar 34,53 persen atau 598,400 ton dari alokasi 1.733 ton dan pupuk NPK sebesar 41,11 persen atau 878,200 ton dari alokasi 2.136 ton.

Kabupaten Kaur menunjukkan realisasi yang lebih tinggi dengan penyaluran pupuk Urea sebesar 47,60 persen atau 3.853,845 ton dari alokasi 8.096 ton, dan pupuk NPK sebesar 49,23 persen atau 5.802,757 ton dari alokasi 11.786 ton.

Sementara itu, Kabupaten Seluma mencatatkan realisasi penyaluran pupuk Urea sebesar 54,10 persen atau 1.039,313 ton dari alokasi 1.921 ton dan pupuk NPK sebesar 51,33 persen atau 1.308,983 ton dari alokasi 2.550 ton.

Di Kabupaten Mukomuko, penyaluran pupuk Urea mencapai 45,58 persen atau 752,148 ton dari alokasi 1.650 ton, dan pupuk NPK sebesar 53,11 persen atau 755,900 ton dari alokasi 1.461 ton.

Kabupaten Lebong mencatatkan realisasi terendah, dengan pupuk Urea hanya sebesar 8,53 persen atau 227,572 ton dari alokasi 2.669 ton, dan pupuk NPK sebesar 22,69 persen atau 773,420 ton dari alokasi 3.408 ton.

 

Kabupaten Kepahiang melaporkan realisasi pupuk Urea sebesar 41,11 persen atau 443,937 ton dari alokasi 1.080 ton, dan pupuk NPK sebesar 37,53 persen atau 617,324 ton dari alokasi 1.645 ton. Sementara di Kabupaten Bengkulu Tengah, realisasi penyaluran pupuk Urea sebesar 34,40 persen atau 195,050 ton dari alokasi 567 ton, dan pupuk NPK sebesar 34,80 persen atau 435 ton dari alokasi 1.250 ton.

 

Terakhir, di Kota Bengkulu, penyaluran pupuk Urea telah mencapai 54,73 persen atau 129,400 ton dari alokasi 220 ton, pupuk NPK sebesar 61,34 persen atau 198,742 ton dari alokasi 324 ton, sedangkan alokasi pupuk NPK formula khusus sebanyak 11 ton hingga kini belum terealisasi.

 

Dengan masih tersisanya stok pupuk yang belum tersalurkan, Destriana berharap agar petani segera menebus pupuk yang dialokasikan untuk mereka. Ia juga mengingatkan bahwa jika pupuk tidak segera direalisasikan, ada kemungkinan stok tersebut akan dikembalikan ke pemerintah pusat untuk distribusi tahun berikutnya.

Kategori :