Fakta Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Provinsi Bengkulu dan Apa Tantangan yang Harus Dihadapi

Fakta Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Provinsi Bengkulu dan Apa Tantangan yang Harus Dihadapi

Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Bengkulu Meningkat, Tantangan Distribusi Masih Menghadang-Ist-

radarbengkuluonline.id  — Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) mencatatkan perkembangan positif dalam penyaluran pupuk bersubsidi hingga Juli 2024.

Namun, tantangan di lapangan, seperti kendala penebusan oleh petani dan distribusi di tingkat lokal, masih menjadi perhatian utama yang harus segera diatasi untuk memastikan produksi pertanian di Bengkulu tetap optimal. 

Dari alokasi pupuk yang diterima dari Kementerian Pertanian RI, tercatat sebanyak 27 ribu ton pupuk bersubsidi telah tersalurkan.

Realisasi ini meliputi dua jenis pupuk utama, yakni Urea dan NPK, serta alokasi khusus untuk NPK formula yang hingga saat ini belum terealisasi.

BACA JUGA:Ini Salah Satu Tahapan Krusial yang Mesti Dilalui Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu

BACA JUGA:Great Place To Work Umumkan Daftar 30 Perusahaan Multinasional Terbaik Tahun 2024

Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sebesar 27 ribu ton ini terdiri dari pupuk Urea sebanyak 10.876,709 ton dan pupuk NPK sebanyak 16.479,458 ton.

Meski demikian, distribusi pupuk NPK formula khusus yang dialokasikan sebanyak 11 ton untuk Kota Bengkulu masih nol realisasi.

Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, melalui Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan, Destriana, STP. M.Ling, menyatakan bahwa capaian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan Juni 2024 yang hanya mencapai 19 ribu ton.

BACA JUGA:2024, DPPKBP3A Mukomuko Lakukan Pendampingan 3 Anak Berhadapan dengan Hukum

BACA JUGA:8 Rekomendasi Tempat Beli Oleh-Oleh Khas Yogyakarta yang Terkenal Murah dan Bagus

“Realisasi ini mengalami peningkatan yang cukup baik. Namun, masih ada tantangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi, terutama untuk NPK formula khusus yang hingga saat ini belum terealisasi,” ujar Destriana.

Lebih lanjut, Destriana menjelaskan bahwa hingga bulan Juli, realisasi penyaluran pupuk Urea mencapai 41,38 persen dari total alokasi sebesar 26.286 ton, menyisakan 15.409,29 ton yang belum tersalurkan.

Untuk pupuk NPK, realisasi mencapai 43,95 persen dari total alokasi sebesar 37.496 ton, dengan sisa 21.016,54 ton yang masih harus didistribusikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: