Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat mengimplementasikan PPRG di instansi masing-masing, yang pada akhirnya akan berdampak pada terwujudnya pembangunan yang adil dan setara di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.
Sosialisasi ini mengakomodasi tuntutan tata kelola pemerintahan yang baik dengan mendorong kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil, khususnya organisasi masyarakat yang peduli pada pembangunan infrastruktur responsif gender.
Kerjasama yang harmonis antara berbagai pihak ini dianggap penting untuk memastikan pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, terutama terkait keadilan dan kesetaraan gender.
Lebih lanjut, Eri Yulian Hidayat menyoroti peran penting perempuan dalam peningkatan ekonomi keluarga.
"Melalui kegiatan ini, kita berharap perempuan di Provinsi Bengkulu bisa semakin berdaya, baik dari segi ekonomi mikro maupun dalam rumah tangga. Jika keluarga kuat, maka masyarakat dan negara juga akan kuat," ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan ekonomi keluarga melalui ekonomi kreatif yang dapat dimulai dari lingkungan rumah tangga.
Salah satu narasumber yang sebagai tokoh pemerhati perempuan dan mantan anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Hj. Sefty Yuslinah, S.Sos., MAP, yang turut hadir sebagai pembicara, juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya ketahanan keluarga yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan.
“Ketahanan keluarga harus dibangun dengan landasan iman dan takwa kepada Allah. Dengan landasan ini, insyaAllah keluarga bisa bersama di dunia dan di akhirat. Selain itu, komunikasi yang baik, keterbukaan, dan saling kepercayaan adalah kunci dalam membangun rumah tangga yang harmonis," ujar Sefty Yuslinah.