Calon Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Desak Penegak Hukum Usut Dugaan Pemotongan Dana KIP

Jumat 04-10-2024,13:42 WIB
Reporter : Windi
Editor : Syariah muhammadin

 

RADAR BENGKULU - Calon Gubernur Bengkulu incumben Rohidin Mersyah mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas dugaan pemotongan dana program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang menimpa para pelajar dan mahasiswa penerima bantuan tersebut. 

Seruan ini disampaikan Rohidin saat mengukuhkan tim kemenangannya pada Kamis, 3 Oktober 2024, di Posko Kemenangan Rohidin-Meriani, Jalan Kapten Tendean, KM 6 Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Efisiensi dan Transparansi Jadi Prioritas Dalam Penyusunan APBD provinsi Bengkulu 2025

BACA JUGA:Tingkatkan Keterampilan Anak-Anak Bengkulu, BARBEL Gelar Kegiatan Literasi

Dalam pernyataannya, Rohidin menyebut telah menerima informasi akurat mengenai adanya pihak tertentu yang memanfaatkan program KIP demi kepentingan politik pasangan calon tertentu. 

Ia mengungkapkan bahwa kasus ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga memperburuk citra program bantuan sosial yang bertujuan untuk meringankan beban pendidikan bagi keluarga miskin.

BACA JUGA:Murid MIN 2 Bengkulu Tengah Raih Emas dan Perak dalam Kejuaraan Karate Dandim 0409 Rejang Lebong

"Saya sudah mendapatkan informasi yang sangat akurat bahwa ada pihak yang mempolitisasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk memenangkan pasangan calon tertentu. Ironisnya, dana bantuan tersebut juga dipotong secara masif di berbagai jenjang pendidikan," kata Rohidin di hadapan tim kemenangannya.

 

 

Lebih lanjut Rohidin mengungkapkan bahwa pemotongan dana KIP terjadi secara berjenjang. Mulai dari pelajar hingga mahasiswa. Pemotongan tersebut, menurutnya, telah masuk ke rekening pihak tertentu yang diduga memiliki kepentingan politik. 

Bukti-bukti terkait pemotongan ini sudah diserahkan kepada penegak hukum untuk ditindaklanjuti.

 

 

"Tidak hanya dipolitisasi untuk memenangkan pasangan calon, dana bantuan yang seharusnya untuk rakyat miskin malah dipotong dan digunakan untuk kepentingan yang sangat tidak pantas. Ini benar-benar merampas hak masyarakat miskin," tegas Rohidin dengan nada kecewa.

Kategori :