Fredi juga menjelaskan faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), di antaranya budaya patriarki yang kuat, kesalahpahaman mengenai esensi agama, serta rendahnya pendidikan perempuan.
Sementara itu, Wendri Surya membahas dampak psikologis dari kekerasan terhadap anak, termasuk trauma, depresi, dan kesulitan dalam menjalani proses belajar.
Dia menyatakan bahwa pemulihan bagi anak yang menjadi korban kekerasan memerlukan pendekatan khusus, dan pendampingan yang intensif sangat dibutuhkan, terutama bagi anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan.
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta, terutama siswa-siswi SMA dan SMK, mengajukan banyak pertanyaan terkait kekerasan dan perlindungan anak.
Ini menunjukkan tingginya antusiasme dan kesadaran akan pentingnya upaya pencegahan kekerasan di sekolah.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semua pihak, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat, dapat lebih waspada dan proaktif dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
Perlindungan terhadap anak tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.