Bahan Pokok dan BBM Hanya Bertahan Seminggu Lagi di Pulau Enggano

Bahan Pokok dan BBM Hanya Bertahan Seminggu Lagi di Pulau Enggano

Krisis Bahan Pokok dan BBM di Pulau Enggano, Pemprov akan mengirim 16 ton-Ist-

 

 

 

Radar Bengkulu – Pulau Enggano, kabupaten terpencil di Bengkulu Utara, menghadapi ancaman krisis logistik menyusul menipisnya pasokan bahan kebutuhan pokok (bapok), bahan bakar minyak (BBM), serta bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Jika tidak ada pengiriman segera, pulau ini terancam gelap gulita dan kelangkaan pangan dalam sepekan ke depan.  

 

Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan Enggano, Redy Heloman Kaitora, mengonfirmasi bahwa pasokan saat ini hanya cukup untuk bertahan hingga tujuh hari. "Alhamdulillah, sebagian logistik yang dibawa warga dari daratan Bengkulu via kapal nelayan sudah tiba. Ini bisa memenuhi kebutuhan warung sekitar seminggu," kata Redy, Minggu (13/4/2025).  

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Siap Tampung Pengungsi Korban Konflik Palestina Vs Israel

Namun, stok komoditas kritis seperti gula, kopi, minyak goreng, dan telur nyaris habis. "Beras masih ada, terutama karena beberapa desa seperti Banjar Sari, Kahyapu, dan Ka’ana sedang panen. Tapi kami harap bantuan beras cadangan pemerintah (BCP) segera dikirim," tambahnya.  

 

Krisis juga melanda pasokan BBM. Stok BBM bersubsidi di SPBU setempat diperkirakan habis dalam beberapa hari. Saat ini, warga yang tak bisa mengantre di SPBU terpaksa membeli BBM eceran dengan harga Rp 14.000 per liter, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),. "Jika stok SPBU habis, harga bisa melonjak lebih tinggi," ujar Redy.  

 

BBM industri untuk PLTD milik PLN juga kritis. "Jika tidak ada pengiriman pekan depan, Enggano terancam mati listrik," tegasnya. Pasokan terakhir BBM ke pulau ini terjadi sebelum Idul Fitri 1446 H, sehingga pengiriman darurat sangat dibutuhkan.  

 

Namun, solusi jangka panjang seperti pembangkit listrik tenaga surya atau angin dinilai mendesak untuk mengurangi ketergantungan pada BBM. "Enggano punya potensi energi terbarukan besar. Ini harus jadi prioritas," pungkas Redy.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: