radarbengkuluonline.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu menetapkan jadwal dan materi debat calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Penetapan ini menjadi langkah penting dalam menyaring visi dan misi para calon, memastikan setiap program yang disampaikan selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Anggota KPU Provinsi Bengkulu, Dodi Hendra Supiarso mengungkapkan, materi debat sudah dirancang sedemikian rupa bersama tim perumus agar relevan dengan kebutuhan dan arah pembangunan Bengkulu.
“Konsep debat sudah kami bahas bersama tim perumus dengan fokus utama pada RPJPD dan RPJMD,” jelas Dodi.
Debat tersebut akan dilaksanakan dalam tiga putaran. Itu dimulai pada 31 Oktober 2024. Kemudian dilanjutkan dengan debat kedua pada 12 November, dan debat terakhir pada 21 November 2024.
Semua debat akan berlangsung di Ballroom Hotel Mercure, Kota Bengkulu, dan disiarkan langsung melalui beberapa stasiun TV lokal maupun nasional. Seperti RBTV, TVRI, dan RRI, dengan siaran langsung yang disesuaikan untuk memastikan akses masyarakat Bengkulu dalam mengikuti jalannya debat.
BACA JUGA:Pemda Provinsi Bengkulu Lakukan Evaluasi Penggunaan Anggaran Rp 3,1 triliun 2024
BACA JUGA:Sikap Politik Mantan Gubernur Bengkulu di Pilgub 2024, Dukung Rohidin atau Helmi?
Untuk menjaga obyektivitas, KPU Bengkulu menggaet lima akademisi terkemuka sebagai tim perumus debat. Mereka akan merancang pertanyaan dan fokus pembahasan yang sesuai dengan tema debat.
Diantara para pakar ini adalah Prof. Dr. Asnaini, MA dari Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) di bidang ekonomi; Prof. Dr. Ir. Priyono Prawito dari Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (UNIB); Sa’adah Mardiyanti dari UINFAS di bidang sosiologi; Siti Baroroh dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) di bidang sosial politik; dan Dr. Zacky Antoni dari UINFAS dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, ahli hukum.
Tim perumus ini dipilih dengan pertimbangan mendalam agar materi debat tidak hanya memperlihatkan visi dan misi kandidat, tetapi juga mengukur kapabilitas mereka dalam menghadapi isu strategis yang nyata di tengah masyarakat.