5 Paslon Walikota Bengkulu Meraih Simpatik Masyarakat Melalui Gagasan

Minggu 27-10-2024,21:28 WIB
Reporter : windi junius
Editor : syariah muhammadin

RADAR BENGKULU – Sabtu malam, 26 Oktober 2024, menjadi malam yang dinantikan oleh warga Bengkulu, ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu menggelar debat perdana pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) 2024. 

Bertempat di Ballroom Hotel Grage, Jalan Nala No. 142, debat ini mengusung tema yang relevan: “Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Menuju Pelayanan Publik yang Efektif dan Efisien.''

Lima pasangan calon hadir dalam acara ini, membawa visi-misi serta program kerja mereka untuk menyakinkan publik. Mereka adalah paslon nomor urut satu Dani Hamdani-Sukatno (Disuka), nomor urut dua Ariyono Gumay-Harialyyanto, nomor urut tiga Dedy Ermansyah-Nurgiyanti, nomor urut empat Benny Suharto-Farizal, dan nomor urut lima Dedy Wahyudi-Ronny Tobing. 

Setiap paslon memanfaatkan waktu singkat untuk memaparkan gagasan besar mereka, berkompetisi menonjolkan program unggulan yang mereka yakini akan membawa Bengkulu ke arah lebih baik.

BACA JUGA:Debat Paslon Gubernur Bengkulu Tahun 2024 Dilarang Menyerang Pribadi

BACA JUGA:Agusrin Hadir di Debat Perdana untuk Dukung Nuragiyanti

Pasangan nomor urut satu, Dani Hamdani-Sukatno, menawarkan visi “Kota Bengkulu Bangkit, Maju, Bermartabat, dan Sejahtera.” 

Dani memaparkan visinya melalui 11 bidang garapan dengan 44 program konkrit. Mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga pembangunan infrastruktur berkualitas. 

“Kami ingin menjadikan Kota Bengkulu sebagai kota yang berkualitas dengan pelayanan publik yang prima,” ujar Dani. 

Pasangan ini juga menargetkan sektor ekonomi kreatif, pelayanan kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan program lapangan kerja baru, sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Paslon nomor urut dua, Ariyono Gumay dan Harialyyanto, tampil dengan visi perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah tanpa membebani masyarakat dengan pajak tinggi. “Kami berkomitmen tidak ada pungutan dalam pembangunan, tidak ada jual beli jabatan, dan ASN akan menerima TPP tepat waktu setiap bulannya,” tegas Ariyono. 

Program prioritas mereka meliputi alokasi dana pembangunan RT sebesar Rp 50 juta per tahun serta pemberian insentif bagi ketua RT/RW dan kendaraan operasional. Di bidang pendidikan, mereka berjanji memberikan seragam gratis, buku gratis, dan memastikan transparansi dalam penggunaan anggaran pendidikan.

 

 

Kategori :