Selain itu, Dani dan Sukatno menyatakan bahwa Kartu DISUKA akan menjadi bagian dari upaya modernisasi sistem pelayanan di Kota Bengkulu. Mereka berkomitmen bahwa kartu ini akan diterapkan di semua sektor pemerintahan. Mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga distribusi bantuan sosial.
Dani meminta dukungan dan doa dari masyarakat Bengkulu agar visi mereka untuk menciptakan sistem kependudukan yang modern dapat terwujud.
“Kami percaya bahwa dengan sistem yang terintegrasi, masyarakat Bengkulu akan mendapatkan kemudahan akses dalam setiap aspek kehidupan,” tuturnya.
Pasangan ini juga menekankan bahwa inovasi seperti Kartu DISUKA adalah bagian dari visi mereka untuk menjadikan Kota Bengkulu sebagai kota modern yang mengedepankan pelayanan berbasis teknologi.
“Kami ingin Kota Bengkulu menjadi kota yang tidak hanya maju dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam pelayanan yang humanis dan efisien,” ujar Sukatno.
Debat kali ini mendapat perhatian luas dari masyarakat Bengkulu. Terutama dengan adanya ide-ide segar dari para pasangan calon. Sejumlah warga yang hadir mengaku terkesan dengan konsep Kartu DISUKA.