“Kalau memang ini bisa diwujudkan, pasti sangat membantu. Saya sering kesulitan mengurus dokumen untuk bantuan,” kata Siti, Warga Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Dia juga menilai bahwa langkah Dani-Sukatno untuk memperkenalkan program unggulan di panggung debat adalah strategi yang cerdas.
“Ini menunjukkan keseriusan mereka untuk membawa perubahan nyata. Terlebih, inovasi berbasis teknologi seperti ini sesuai dengan kebutuhan zaman,” katanya.
Dengan Kartu DISUKA, pasangan Dani-Sukatno berupaya menunjukkan keseriusan mereka dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Program ini menjadi salah satu tonggak penting dalam kampanye mereka untuk menarik dukungan masyarakat pada Pilkada mendatang.
Kini, masyarakat Bengkulu menunggu langkah konkrit dari pasangan calon ini untuk merealisasikan visi besar mereka. Jika berhasil, Kartu DISUKA bisa menjadi model baru dalam pelayanan publik yang efisien, transparan, dan berbasis kebutuhan masyarakat. (wij)