Israk Mikraj Perspektif Tasawuf

Jumat 24-01-2025,00:03 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

 

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT

2. Untuk Memperoleh Ketenangan maka Perlu bertemu dengan Allah

Nabi Muhammad Israk dan Mikraj pada tahun duka cita (‘ammul Huzni). Karena, tahun tersebut Nabi sangat terpukul  keimanannya karena meninggalnya dua  orang yang penting dan berjasa dalam mendukung dakwahnya.

 

Untuk memberikan ketenangan dan ketenteraman  Rasul-NYA, maka Nabi Muhammad dijemput oleh Allah untuk bertemu dengan-NYA (israk mikraj). Karena pertemuan dengan Allah merupakan kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa.  

Karena itu, jika manusia ingin menmperoleh ketenangan, maka hendaklah ia bertemu dengan Allah. Manusia perlu beribadah, yakni  bertemu  dan melaporkan permaslahannya kepada Allah.

 

Shalat yang berkualitas akan memberikan ketenangan dan ketenteraman batin bagi pelakunya.  Firman Allah yang artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

3. Shalat Merupakan Mediasi Untuk dekat dengan Allah

 

Shalat merupakan washilah bagi orang beriman untuk berhubungan, bertaqarrub atau conect dengan Allah SWT. Ketika  seseorang memulai  aktivitas pertama dalam shalat yakni berniat, maka pada hakikatnya ia mikraj atau terbang menuju Allah,  tabdil atau berpindah alam dari alam nasut (kemanusiaan/duniawiy) menuju alam lahut (alam Tuhan/Allah).

Ketika sesorang shalat fisik atau jasadnya boleh  berada di  masjid atau dirumah tetapi rohaninya (hatinya) harus berada di alam Allah atau mikraj menuju Allah. 

 

Inilah ungkapan para ulama: Ashahalatu Mi’rajul Mukminin ( Shalat adalah Mi’rajnya orang beriman menunju Allah).

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT

Kategori :