RADAR BENGKULU – Menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu mengingatkan masyarakat agar lebih selektif dalam membeli makanan. Terutama di pasar tradisional. Peningkatan konsumsi makanan selama bulan Ramadhan kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menjual produk yang mengandung zat berbahaya.
Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram, mengungkapkan, pihaknya masih menemukan makanan dengan kandungan bahan kimia berbahaya di pasaran.
Salah satu temuan terbaru adalah kerupuk rengginang yang mengandung pewarna tekstil.
BACA JUGA:Tingkatkan Layanan, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Dapat Suntikan Dana Rp48,6 Miliar
"Kami masih menelusuri sumbernya, dan sementara ini diketahui bahwa produk tersebut berasal dari luar Provinsi Bengkulu," ujar Yogi.
BPOM Bengkulu mengingatkan masyarakat untuk lebih cermat dalam mengenali makanan yang berpotensi mengandung zat berbahaya. Menurut Yogi, ada beberapa ciri mencurigakan yang perlu diperhatikan saat membeli makanan.
Warna mencolok dan mengkilap – Pewarna makanan alami biasanya tidak menghasilkan warna terlalu terang atau mencolok. Jika suatu produk terlihat sangat cerah dan mengkilap, kemungkinan besar mengandung pewarna tekstil yang berbahaya.
Tahu dan mi basah yang tidak cepat basi – Produk seperti tahu dan mi basah yang masih dalam kondisi baik setelah lebih dari dua hari patut dicurigai mengandung formalin atau boraks.
Tidak memiliki izin edar BPOM – Pastikan setiap produk makanan kemasan yang dibeli telah memiliki izin edar dari BPOM atau minimal memiliki label yang jelas terkait kandungan dan komposisinya.
"Masyarakat harus lebih teliti sebelum membeli. Jika menemukan makanan yang mencurigakan, sebaiknya dihindari dan dilaporkan ke BPOM untuk ditindaklanjuti," tambah Yogi.