radarbengkulu Bagi masyarakat Indonesia, jajanan tradisional serabi sudah sangat dikenal, tapi masih sedikit yang mencoba serabi tempe ini.
Cemilan yang terbuat dari tepung beras ini biasanya banyak kita lihat dijual di tepi jalan di desa dan pinggiran kota, dengan wajan kecil di atas tungku tanah liat yang khas.
BACA JUGA:Wali Kota Bengkulu Apresiasi Peran IKS dalam Mempererat Silaturahmi, Besinergi untuk Kemajuan Kota
Secara umum, jajanan tradisional Serabi disajikan dengan santan kelapa atau serundeng kelapa parut, namun terdapat Kuliner Serabi unik dari Pemalang Selatan yang dapat dijumpai di beberapa lokasi di Kecamatan Pulosari.
Salah satu yang terletak di Cikendung. Tidak seperti serabi yang umumnya ada di Pemalang pesisir atau area perkotaan, di mana penyajiannya dengan santan kelapa atau gula jawa.
"Menurut Santo, seorang warga Pulosari, serabi di Pulosari lebih nikmat jika disajikan bersama gorengan, sebab cuaca Pulosari yang dingin karena lokasinya dekat lereng Gunung Slamet membuat jajanan serabi lebih mirip dengan makanan pokok seperti nasi atau lontong."
Menurutnya, terdapat cara khas dalam menikmati hidangan Pulosari yang biasanya disajikan bersama segelas teh hangat tanpa gula ini.
"Jika biasanya serabi disajikan dengan kuah santan, berbeda dengan kuliner yang berasal dari kaki Gunung Slamet ini." Serabi biasanya dinikmati bersama gorengan tempe dan segelas teh hangat tanpa gula," tambahnya.