Bengkulu butuh solusi permanen, bukan “penenang” yang habis setelah tamu negara pulang. Kami berkomitmen untuk terus mengawal roda pemerintahan, memastikan agar krisis BBM di Bumi Merah Putih ini benar-benar diselesaikan sampai tuntas—tas... tas... tas!
Karena kalau Bengkulu terus diberi obat penenang, jangan heran kalau suatu hari nanti rakyatnya benar-benar mati rasa.