Banner disway

Rugi Besar, Peternak Benteng Jual Kerbau Akibat Kena Wabah Ngorok

Rugi Besar, Peternak Benteng  Jual Kerbau Akibat Kena Wabah Ngorok

Rugi Besar, Peternak Benteng Jual Kerbau Akibat Kena Wabah Ngorok-Agus-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Benteng  - Penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau sapi ngorok yang menyerang ternak kerbau di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) membuat masyarakat rugi besar

Apalagi sebentar lagi perayaan Idul Adul 1446 Hijriah, kerbau yang biasa dijual untuk kebutuhan hari raya kurban itu dengan harga mahal, kini masyarakat hanya menjual kerbau dengan harga murah ke toke karena ternak sudah terpapar ngorok. 

BACA JUGA:Pelepasan Keberangkatan 88 Jamaah Calon Haji Bengkulu Tengah Penuh Haru

 

Ada sejumlah kecamatan yang terdeteksi penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau sapi ngorok di Kabupaten Benteng. Yaitu, Kecamatan Karang Tinggi dan Kecamatan Taba Penanjung.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Benteng Helmi Yuliandri mengatakan, terkait temuan kerbau mati di Benteng pihaknya sudah mendapat laporan. Dimana tim sudah turun ke lokasi ternak yang terpapar penyakit sapi ngorok. 

BACA JUGA: 5 Penyuluh Wakili Bengkulu Tengah Ikut Ajang PAI Award Tingkat Nasional 2025

 

"Hasil sementara, dari investigasi tim lokasi ditemukan sejumlah kerbau mati, dan banyak juga dijual dan dilakukan potong paksa oleh masyarakat," 

terangnya.

Ia menyampaikan, atas kasus ini masyarakat di Benteng yang dirugikan. Pasalnya, mereka harus menjual kerbau dengan harga murah ke toke karena terpaksa . 

BACA JUGA:Walau Tak Signifikan, Harga TBS Kelapa Sawit Kini Mulai Membaik di Bengkulu Tengah

 

"Kita kasihan juga lihat masyarakat yang menjual kerbaunya dengan terpaksa karena kena penyakit ngorok. Itu masyarakat jual kerbaunya jauh di bawah harga normal karena kena penyakit ngorok. Padahal kalau harga normal antara Rp 16- Rp 20 juta per ekor," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait