Menyesal, Tangis Rohidin Pecah Saat Sidang, Akui Semua Dakwan
Mantan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah sedang ikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bengkulu, Rabu, 16 Juli 2025-Windi Junius-Radar Bengkulu
“Isnan itu sahabat saya sejak lama. Tedy sepupu saya sendiri. Anca, ajudan yang selalu setia. Mereka ini orang-orang yang saya percaya sepenuhnya,” tutur Rohidin.
BACA JUGA:Pantau Lahan, Provinsi Bengkulu akan Bangun Kantor Penghubung di Pulau Enggano
Namun, kepercayaan itu justru menyeret ketiganya ke dalam pusaran kasus dugaan korupsi. Salah satu perintah Rohidin yang menjadi sorotan adalah instruksinya kepada Isnan untuk mengumpulkan seluruh pejabat Eselon III di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Tujuannya adalah untuk menggalang kekuatan dan menyolidkan mesin politik di Kota Bengkulu—wilayah strategis dalam pemenangan Pilkada.
BACA JUGA:Ini Dia Strategi Baru TPID Provinsi Bengkulu Untuk Tekan Inflasi
“Saya perintahkan Isnan untuk pimpin rapat dan koordinasi. Supaya tim pemenangan di Kota Bengkulu lebih kuat,” aku Rohidin.
Tak hanya itu, peran Anca juga terkuak dalam persidangan. Sebagai ajudan, Anca kerap menjalankan perintah berkaitan dengan dana dan logistik politik. Namun ternyata, setiap perintah yang diberikan Rohidin, terutama soal uang, didokumentasikan secara rinci oleh Anca.
BACA JUGA:Peringkat Empat, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Bengkulu Gelar Rembuk Merah Putih
“Saya tidak tahu kalau Anca selalu mencatat semua arahan saya. Saya pikir dia hanya menjalankan saja. Ternyata dia simpan semuanya, terutama yang berkaitan dengan keuangan,” ucap Rohidin.
Pernyataan-pernyataan emosional ini menjadi catatan penting dalam perjalanan sidang yang terus bergulir. Meski Rohidin mencoba mengambil seluruh tanggung jawab, jaksa penuntut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap mengarahkan dakwaan kepada ketiganya.
BACA JUGA:Elit Golkar Bengkulu Patungan Rp 3 Miliar Lebih utuk Dukung Rohidin
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
