Banner disway

Mewujudkan Negara Pancasila Menuju Indonesia yang Berkemajuan dan Diridlai Allah SWT

Mewujudkan Negara Pancasila Menuju Indonesia yang Berkemajuan dan Diridlai Allah SWT

Madsani, S.Ag -Adam-Radar Bengkulu

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi …”


Keimanan dan ketakwaan penduduk suatu negeri bukan sekadar urusan pribadi, melainkan modal sosial yang menentukan keberkahan kolektif. Dalam pandangan Islam, keberkahan yang dimaksud mencakup kemakmuran ekonomi, ketentraman sosial, dan keamanan politik.

Oleh karena itu, membangun masyarakat yang beriman dan bertakwa berarti membangun pondasi kokoh bagi tegaknya keadilan dan tercapainya kesejahteraan bersama.



Hadirin Jamaah Jumat yang berbahagia,
Kedua, masyarakatnya menjalankan ibadah kepada Allah dan memakmurkan bumi.

Allah SWT berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56 :ََّّل لِيَ ْعبُ ُدو ِنِِج َّن َوا ْْلِ ن َس إَو َما َخلَ ْق ُت الْ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada Ku.”

 


Memakmurkan bumi adalah perwujudan nyata dari pengabdian kepada Allah SWT. Dalam konteks kebangsaan, hal ini berarti mengelola sumber daya alam secara bijak, membangun infrastruktur yang bermanfaat, serta menciptakan lapangan kerja yang luas.


Ibadah bukan hanya terbatas pada ritual, tetapi juga mencakup kontribusi aktif dalam membangun peradaban yang diridhai-Nya.



Hadirin Jamaah Jumat yang berbahagia
Ketiga, negeri itu menjalankan fungsi kekhalifahan dengan menghindari kerusakan di muka bumi.

Allah SWT menegaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 11:َماِنَّالُوا إْر ِض قَُه ْم ََّل تُ ْف ِسُدوا فِي ا ْْلَا قِي َل لَِذَْح ُن ُم ْصِل ُحو َن َوإنَ

“Bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”


Menjalankan fungsi kekhalifahan berarti menjaga kelestarian lingkungan, mencegah kerusakan moral, dan menghindari kebijakan yang merugikan rakyat. Islam menolak segala bentuk kerusakan (fasād), baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun terselubung.

Pemimpin dan warga negara sama-sama bertanggung jawab memastikan bahwa pembangunan tidak mengorbankan keberlanjutan hidup generasi mendatang.



Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Keempat, warganya menjaga hubungan harmonis dengan Allah (ḥablun min Allāh) dan sesama manusia (ḥablun mina an-nās).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: