Urgensi Takwa dan Keutamaannya
Sukran Jayadi, S.Sos.I, M.Pd.I-Adam-radarbengkulu
radarbengkuluonline.id -- Para pembaca yang dimuliakan Allah Swt, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Urgensi Takwa Dan Keutamaannya.
Materi ini ditulis oleh Ustadz Sukran Jayadi, S.Sos.I, M.Pd.I. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Jamaah Jumat Masjid Besar Jamik Babussalam yang Berbahagia
Tiada kata dan ungkapan yang terindah selain rasa syukur dan pujian kepada Allah, atas setiap nikmat khususnya nikmat iman dan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya hidup ini dalam hidayah Allah SWT.
Shalawat dan salam, mari senantiasa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam meyakini dan mengamalkan ajaran agama Islam.
Melalui mimbar khutbah yang mulia ini, khatib berwasiat untuk kita semua, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Peningkatan iman yang terus kita lakukan dengan peningkatan amal sholeh yang bermuara kepada ketakwaan sebagai bekal terbaik dalam kehidupan di dunia dan akhirat nantinya.
Firman Allah SWT. : “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal. (QS. Al-Baqarah: 197).
Jamaah Jumat masjid besar Babussalam Rahimakumullah
Takwa menurut bahasa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. “memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/ petunjuk Allah SWT. Sedangkan menurut para ulama seperti Ibnu Rajab berkata takwa itu adalah : “Seorang hamba yang menjadikan sesuatu amal sebagai perisai/pelindung yang bisa melindunginya antara dia dan yang ditakuti.
Kata taqwa juga banyak dipakai sebagai ungkapan “menjauhi semua larangan”. Abu Hurairah berkata ketika ditanya tentang takwa, menjelaskan :
“Apakah engkau pernah berjalan di jalan yang penuh dengan duri?”
Sahabat menjawab: “Ya.” Kemudian beliau berkata: “Apa yang engkau lakukan? Saya pastikan kaki saya, saya majukan atau mundurkan dari duri itu.”
Abu Hurairah berkata : “Itulah takwa”. yang berati adalah kehati-hatian.
Sahabat dan sekaligus menantunya Rasulullah Saw yang bernama Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, menjelaskan bahwa takwa itu adalah:
Pertama, Al-Khaufu minal-Jalil, merasa takut kepada Allah SWT yang mempunyai sifat Maha Agung dan takut akan ancaman-Nya.
Kedua, Al-„Amalu bi At-Tanzil, beramal sesuai dengan apa yang diwahyukan oleh Allah SWT, yaitu Al-Qur’an.
Ketiga, Ar-Ridha bil-Qalil, merasa cukup dan ridha dengan pemberian Allah SWT, meskipun hanya sedikit dan tidak sesuai dengan harapan.
Keempat, Al-Isti`dadu li Yaumir-Rahil, yaitu sentiasa mempersiapkan bekal terbaiknya untuk menghadapi
kematian dan kembali menghadap Allah SWT.
Demikian pentingnya takwa bagi seorang hamba. Karena, takwa adalah merupakan sebaik-baik perbekalan, sesui dengan firman Allah yang artinya : “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
