Banner disway

Finalis Duta AIDS Bengkulu Gaungkan Semangat Lewat Batik dan Debat Inspiratif

 Finalis Duta AIDS Bengkulu Gaungkan Semangat Lewat Batik dan Debat Inspiratif

Finalis Duta AIDS Bengkulu Gaungkan Semangat Lewat Batik dan Debat Inspiratif di Bencoolen Mall-M Sholihin-Radar Bengkulu

radarbengkuluonline.id – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, semangat nasionalisme tampil dalam format yang berbeda, namun tetap menggugah: paduan budaya, edukasi, dan kepedulian sosial.

Bertajuk "The Flavors of Independence", acara yang digelar di Atrium Bencoolen Mall pada Jumat (1/8) ini menghadirkan parade inspiratif dari para finalis Duta AIDS Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Temui Menteri Desa PDTT, RBMG Diajak Berkolaborasi dan Ambil Peran Peningkatan Potensi Wisata di Pedesaan



Bekerja sama dengan manajemen Bencoolen Mall, kegiatan ini memperlihatkan bagaimana kaum muda tak hanya menjadi penikmat perayaan kemerdekaan, tetapi juga penggerak perubahan sosial dengan cara yang berkelas. 
Salah satunya melalui gelaran fashion show batik khas daerah serta debat terbuka yang menguji nalar dan integritas.

Muhammad Akbar Hariyadi Duta AIDS Provinsi Bengkulu 2024, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan representasi konkrit dari kontribusi pemuda dalam memaknai kemerdekaan secara substantif.

BACA JUGA:Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN FAS Bengkulu Sukses Gelar Workshop



“Kami hadir mewakili pemuda dari 9 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bengkulu. Tujuannya, untuk membangun semangat, menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya mampu tampil, tetapi juga berpikir, berbicara, dan bertindak untuk perubahan,” ungkap Akbar dalam wawancara eksklusif.

Acara ini dirancang dalam dua sesi utama. Sesi pertama menampilkan fashion show yang memadukan kain Batik Besurek — batik khas Bengkulu—dengan interpretasi modern masing-masing finalis. 
Busana yang dikenakan merupakan karya kreatif yang menggambarkan identitas budaya sekaligus keberanian tampil otentik.

BACA JUGA: Bank Sampah Hampir Ada Setiap Kelurahan di Kota Bengkulu



Sesi kedua diisi dengan debat terbuka yang mempertemukan gagasan dari 30 finalis (15 pasang peserta) mengenai isu sosial dan kesehatan, khususnya terkait edukasi HIV/AIDS di kalangan muda. Momen ini menjadi ajang intelektual yang menegaskan bahwa duta tidak sekadar simbolik, tetapi juga agent of change.

Akbar menyebutkan bahwa kostum resmi dari panitia baru akan diperkenalkan saat Grand Final Duta AIDS yang dijadwalkan berlangsung pada 9 Agustus mendatang di Hotel Adeva, Bengkulu.

BACA JUGA:Ini Respon Warga Soal Imbauan Walikota Pasang Bendera Saat HUT ke-80 Republik Indonesia



Antusiasme pengunjung pun turut menyemarakkan suasana. Nita (21), mahasiswa yang menyaksikan kegiatan tersebut, mengaku terkesan dengan konsep acara yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang kuat.

“Acaranya seru, penuh semangat. Fashion show-nya keren dan edukatif. Jarang ada acara publik yang bisa menghibur sekaligus menyentuh isu penting seperti ini,” tuturnya.

BACA JUGA:Tari Setia Wati: Mahasantri UIN FAS Bengkulu yang Bersinar di Dunia MTQ dan Panahan



Lebih jauh, Akbar menyampaikan harapan besarnya terhadap peran para duta ke depan.

“Duta AIDS bukan hanya soal selempang atau panggung. Ini soal bagaimana kami bisa menjadi pendidik, penyemangat, dan inspirasi—terutama bagi mereka yang hidup dengan HIV/AIDS. Mereka berhak hidup normal, berdaya, dan tetap bermakna dalam masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:Warung Madura jadi Penyelamat Mahasiswa UINFAS di Tengah Malam



Meskipun hanya berlangsung satu hari, kolaborasi antara Duta AIDS Bengkulu dan Bencoolen Mall ini berhasil menciptakan pengalaman yang mendalam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: