Jelang Penilaian, RSUD Harapan dan Doa Bertekad Pertahankan Akreditasi yang Telah Diraih
Jelang Penilaian, RSUD Harapan dan Doa Bertekad Pertahankan Akreditasi yang Telah Diraih-Riski/MC-Radar Bengkulu
radarbengkuluonline.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan dan Doa Kota Bengkulu secara resmi mencanangkan persiapan akreditasi rumah sakit dengan mengangkat tema “Menuju Pelayanan Rumah Sakit yang Bermutu dan Berintegritas.”
Kegiatan tersebut digelar di Aula Ar Rahman RSUD Harapan dan Doa, dan dihadiri seluruh dokter serta jajaran manajemen rumah sakit.
Pencanangan persiapan akreditasi ini dibuka langsung oleh Walikota Bengkulu Dr Dedy Wahyudi SE MM, didampingi Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Tony Elfian.
Turut hadir Direktur RSUD Harapan dan Doa, dr. Lista Cerlyviera MM yang dalam laporannya menyampaikan bahwa jadwal akreditasi rumah sakit masih cukup lama, yakni pada Oktober 2026. Meski demikian, persiapan harus dilakukan sejak dini. Karena, proses akreditasi membutuhkan waktu dan kesiapan yang matang.
“Hari ini kita melakukan pencanangan persiapan akreditasi. Ini adalah titik nol dari seluruh rangkaian persiapan kita. Waktu memang masih panjang, tetapi persiapan harus dilakukan dengan serius dan terencana. Karena, Kota Bengkulu ingin mempertahankan akreditasi yang telah diraih,” ujar dr. Lista.
Ia juga melaporkan bahwa setelah kegiatan pencanangan, agenda dilanjutkan dengan pembagian peserta ke dalam dua kelompok untuk mengikuti kegiatan pemberian materi guna meng-upgrade pemahaman pra-akreditasi bagi seluruh tenaga medis dan karyawan.
Sementara itu, dalam sambutan dan arahannya, Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi menyampaikan apresiasi atas percepatan dan kemajuan RSUD Harapan dan Doa. Ia menyebutkan bahwa pada Januari mendatang, usia RSUD Harapan dan Doa genap 12 tahun.
“Percepatan RSUD Harapan dan Doa ini luar biasa. Saat saya masih menjabat sebagai Wakil Walikota, usia rumah sakit ini baru 8 tahun, dan tim akreditasi pun mengakui kemajuannya sangat pesat. Semoga direktur yang diberi amanah dapat terus menjaga kepercayaan ini. Karena mempertahankan itu jauh lebih sulit daripada merebut,” kata Dedy.
Dedy juga menekankan pentingnya keselamatan pasien sebagai prioritas utama, khususnya di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Menurutnya, IGD merupakan ujung tombak pelayanan rumah sakit.
“IGD itu sangat menentukan. Petugas yang bertugas di sana harus orang-orang pilihan dan sudah sepatutnya mendapatkan perhatian khusus, termasuk insentif yang berbeda. Karena, tanggung jawabnya sangat besar,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
