Banner disway

Penenang, Tapi Bukan Obat Terlarang

Penenang, Tapi Bukan Obat Terlarang

Ade Kelpin Saputra-Windi Junius-Radar Bengkulu

Krisis BBM bukan sekadar soal antrean panjang. Ia adalah cermin kegagalan tata kelola energi, dan bukti bahwa rakyat sering kali hanya jadi penonton dalam drama kebijakan publik.

HMI Komisariat Syariah Bengkulu dengan tegas mengecam ketidakseriusan pemerintah dalam menangani persoalan ini. Kami menuntut langkah konkrit—bukan wacana, bukan seremonial.

 

Bengkulu butuh solusi permanen, bukan “penenang” yang habis setelah tamu negara pulang. Kami berkomitmen untuk terus mengawal roda pemerintahan, memastikan agar krisis BBM di Bumi Merah Putih ini benar-benar diselesaikan sampai tuntas—tas... tas... tas!

Karena kalau Bengkulu terus diberi obat penenang, jangan heran kalau suatu hari nanti rakyatnya benar-benar mati rasa.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: