Banner disway

Helmi-Mian Andalkan Bimex Jadi Motor Ekonomi Baru, Olah Limbah B3 Jadi Ladang PAD

Helmi-Mian Andalkan Bimex Jadi Motor Ekonomi Baru, Olah Limbah B3 Jadi Ladang PAD

Gubernur Helmi Hasan bersama Wakil Gubernur Mian-Windi Junius/Ist-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id — Pemerintah Provinsi Bengkulu terus bergerak mencari celah baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di tengah dinamika fiskal yang menuntut inovasi, Gubernur Helmi Hasan bersama Wakil Gubernur Mian mulai melirik sektor yang selama ini terpinggirkan namun menyimpan potensi ekonomi besar. Yaitu, pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Langkah ini ditegaskan dalam Rapat Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 yang digelar di Ruang Merah Putih, Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis (17/7). Dalam forum tersebut, Wakil Gubernur Mian menyampaikan bahwa Bengkulu tidak bisa terus bergantung pada sumber-sumber PAD konvensional. Diperlukan terobosan yang out of the box. Salah satunya melalui pengelolaan limbah yang selama ini hanya dipandang sebagai masalah, bukan potensi.

BACA JUGA:Pemda Provinsi Bengkulu akan Gelar Lelang Jabatan

 

“Limbah B3 tidak selamanya menjadi beban. Bila dikelola dengan benar dan memiliki sistem hilirisasi yang baik, justru bisa menjadi sumber pemasukan daerah. Di sinilah peran BUMD seperti PT Bimex menjadi sangat strategis,” ujar Mian.

PT Bimex yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang selama ini dikenal bergerak di sektor perdagangan dan jasa didorong naik kelas sebagai motor pengelolaan limbah medis, khususnya limbah B3 dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Gagasan ini tidak muncul tiba-tiba.

BACA JUGA:Ini Dia Strategi Pemda Provinsi Bengkulu untuk Hadapi Inflasi di Daerah

 

Dalam beberapa tahun terakhir, volume limbah medis dari RSUD M. Yunus Bengkulu dan rumah sakit lain meningkat signifikan, seiring pertumbuhan layanan kesehatan masyarakat.

Melihat peluang tersebut, Pemerintah Provinsi mulai merancang kolaborasi antara PT Bimex, Dinas Kesehatan Provinsi, dan manajemen RSUD M. Yunus. Skema ini akan mengarahkan pengelolaan limbah B3 agar tidak hanya aman dan sesuai standar lingkungan, tetapi juga menghasilkan nilai ekonomi.

BACA JUGA:Gubernur Tepati Janji Sirkuit, Irfansyah: Sirkuit Merah Putih Multi Fungsi, Uang Rakyat Kembali Ke Rakyat

 

“Dengan kolaborasi ini, kita ingin mulai membangun kemandirian daerah. Jangan sampai potensi PAD justru bocor ke luar karena limbah kita dikelola oleh pihak swasta dari luar daerah,” tegas Mian, yang juga pernah menjabat Bupati Bengkulu Utara.

Menurutnya, selama ini banyak rumah sakit dan instansi pemerintah yang mengirim limbah medis ke luar provinsi untuk pengolahan. Biaya mahal, kontrol terbatas, dan manfaat ekonominya justru tidak kembali ke daerah. Hal inilah yang ingin diubah Helmi-Mian di akhir masa kepemimpinannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: