42 Unit Ambulan Gratis Siap Disalurkan ke Berbagai Penjuru Desa di Provinsi Bengkulu
42 Unit Ambulan Gratis Siap Disalurkanke Berbagai Penjuru Desa di Provinsi Bengkulu-Windi Junius-Radar Bengkulu
BACA JUGA:Pantau Lahan, Provinsi Bengkulu akan Bangun Kantor Penghubung di Pulau Enggano
Dalam kondisi darurat, hal ini kerap berujung pada keterlambatan penanganan, bahkan kehilangan nyawa.
“Inilah yang ingin kita ubah. Negara tidak boleh kalah dengan jarak dan medan. Dengan adanya ambulan gratis di setiap desa nantinya, kita ingin memastikan bahwa pertolongan pertama bisa hadir tepat waktu, menyelamatkan nyawa tanpa harus memikirkan ongkos,” imbuhnya.
BACA JUGA:Ini Dia Strategi Baru TPID Provinsi Bengkulu Untuk Tekan Inflasi
Dalam skema program ini, Pemprov Bengkulu menargetkan pengadaan 130 unit ambulan pada tahap awal, yang selanjutnya akan ditingkatkan jika dibutuhkan. Proses distribusi sendiri akan dilakukan secara bertahap dan terencana, berdasarkan prioritas daerah-daerah yang paling membutuhkan.
“Kita sudah susun peta distribusi. Nanti akan kami salurkan ke desa-desa berdasarkan data kebutuhan dan kesiapan infrastruktur. Ambulan ini bukan hanya dikirim begitu saja, tapi juga akan disertai pelatihan bagi petugas dan pemenuhan SOP layanan,” ujar Helmi.
BACA JUGA:Suasana Sore di Pantai Nangai, Spot Favorit untuk Nongkrong dan Lihat Matahari Terbenam
Tak hanya untuk transportasi pasien darurat, ambulan ini juga bisa digunakan untuk kegiatan promotif dan preventif di bidang kesehatan. Seperti pelayanan vaksinasi keliling, pemeriksaan ibu hamil, hingga edukasi kesehatan ke masyarakat.
Langkah ambisius Pemprov Bengkulu ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Banyak yang menilai program ini menjadi contoh nyata bagaimana anggaran daerah bisa digunakan secara strategis dan berdampak langsung pada masyarakat.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara Sambut Audiensi BPKP Provinsi Bengkulu
“Ini bukan sekadar pengadaan mobil, tapi sebuah lompatan dalam layanan kesehatan daerah. Ketika ambulan tersedia, waktu tanggap darurat bisa ditekan, dan angka kematian akibat keterlambatan bisa berkurang,” kata salah satu praktisi kesehatan di Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
