Banner disway

Provinsi Bengkulu Gaspol Cetak Sawah Rakyat, Pulau Enggano jadi Pilot Project

Provinsi Bengkulu Gaspol Cetak Sawah Rakyat,   Pulau Enggano  jadi Pilot Project

Provinsi Bengkulu Gaspol Cetak Sawah Rakyat, Pulau Enggano jadi Pilot Project-Windi Junius/Ist-Radar Bengkulu

radarbengkuluonline.id  – Di tengah ancaman krisis pangan global dan makin menyempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi, Pemerintah Provinsi Bengkulu memilih tidak tinggal diam.

Senin (21/7) sore, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan secara resmi meluncurkan Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) dan Optimalisasi Lahan (Oplah), sebagai bagian dari strategi besar menuju kemandirian pangan.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis jadi Andalan untuk Menurunkan Angka Stunting di Bengkulu

 

Peluncuran program ini dilakukan di Balai Raya Semarak, disertai dengan pengukuhan Satuan Tugas Swasembada Pangan Tingkat Provinsi Bengkulu, yang akan bertugas mengawal langsung pelaksanaan program ini di lapangan.

“Sudah terlalu banyak lahan pertanian yang berubah fungsi jadi ruko, perumahan, dan bangunan lainnya. Kalau ini terus dibiarkan, mau makan dari mana anak cucu kita nanti?” kata Helmi Hasan dalam sambutannya.

BACA JUGA:Launching Koperasi Merah Putih, Provinsi Bengkulu Siap Kawal Gerakan Ekonomi Rakyat

 

 Pemprov Bengkulu, lanjutnya,  mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto ini, khususnya dalam hal ketahanan dan swasembada pangan nasional.

Total lahan yang akan dicetak sebagai sawah baru mencapai 2.200 hektare. Dari jumlah itu, sebanyak 1.266,4 hektare sudah siap masuk tahap konstruksi. Sedangkan sisanya seluas 933,6 hektare masih dalam proses Survei Investigasi dan Desain (SID).

BACA JUGA:Kantor Pelindo Bengkulu Digeledah Kejaksaan Tinggi, HP dan Laptop Petinggi Diperiksa

 

 

Menariknya, salah satu titik prioritas cetak sawah berada di wilayah terluar: Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. Di lokasi yang selama ini dikenal sulit dijangkau itu, pelaksanaan pembangunan sawah dijadwalkan dimulai 22 Juli. Cetak sawah di sana tak hanya soal pangan, tapi juga strategi geopolitik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: