Mahasiswa UNIB Ciptakan Inkubator Telur Penyu, Tingkatkan Kelestarian Spesies Terancam Punah
Mahasiswa UNIB Ciptakan Inkubator Telur Penyu, Tingkatkan Kelestarian Spesies Terancam Punah-Poto ilustrasi-
Radar Bengkulu– Dalam upaya menjaga kelestarian penyu dari ancaman kepunahan, mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Perkumpulan Konservasi Alam Teknis (PULKANIK) Fakultas Teknik (FT), memperkenalkan sebuah terobosan teknologi berupa inkubator telur penyu. Inovasi ini dinilai mampu meningkatkan keberhasilan penetasan telur penyu hingga lebih dari 60%, memberikan harapan baru bagi pelestarian satwa langka tersebut.
M. Ridho S., perwakilan PULKANIK FT UNIB, menjelaskan bahwa inkubator ini dirancang untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi perkembangan telur penyu. "Inovasi ini membantu penetasan telur-telur penyu dengan mengontrol suhu, kelembapan, dan faktor lingkungan lainnya yang krusial bagi kelangsungan hidup embrio," ujarnya dalam Seminar Pengembangan Inovasi Teknologi Konservasi dan Pelepasliaran Tukik di Pantai Penangkan, Desa Pekik Nyaring, Kabupaten Bengkulu Tengah, Minggu (20/4/2025).
BACA JUGA:Penyuluhan dengan Metode Diferensiasi Berbasis YouTube pada Siswa Inklusi di Bengkulu Tengah
Penyu merupakan salah satu satwa yang terancam punah akibat perburuan liar, pencurian telur, dan kerusakan habitat. Dengan teknologi ini, diharapkan lebih banyak tukik (anak penyu) yang dapat menetas dan kembali ke laut, memperkuat populasi penyu di alam.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pelepasan puluhan tukik ke laut lepas pantai Bengkulu Tengah. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama antara akademisi, mahasiswa, dan pemerintah dalam menjaga ekosistem laut.
"Pelepasliaran tukik ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari upaya jangka panjang untuk memulihkan populasi penyu. Setiap tukik yang berhasil kembali ke laut adalah harapan baru bagi kelestarian spesies ini," tambah Ridho.
Ke depan, tim PULKANIK FT UNIB berencana menyempurnakan desain inkubator agar lebih efisien dan dapat diaplikasikan di berbagai lokasi konservasi penyu di Indonesia. Mereka juga mendorong penelitian lebih lanjut untuk memastikan dampak jangka panjang teknologi ini terhadap peningkatan populasi penyu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
