Pentingnya Partisipasi Perempuan Dalam Politik
RBI >> BENGKULU >> Untuk melakukan pembangunan kesetaraan gender antara laki – laki dan perempuan kemungkinan di Provinsi Bengkulu Bengkulu cukup bagus. Dimana indikator sumbangan pendapatan perempuan dalam sektor ekonomi, kemudian angka partisipasi perempuan dalam pendidikan, kemudian usia rata-rata lebih lama.
Berdasarkan data banyak perempuan yang umur panjang jadi usia lansianya itu mayoritas kalaupun mungkin nanti ada data ada juga yang menyatakan data lansia laki-laki perempuan di Provinsi Bengkulu masih tinggi laki-laki, tapi perbedaannya tidak banyak. Untuk itu peran perempuan di dunia politik sangatlah penting. Karena bukan hanya laki –laki saja yang mampu menjadi tempat inspirasi rakyat, tetapi perempuan juga mampu melakukannya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu, Hj Foritha Ramadhani Wati,SE.MM mengatakan bahwa, ‘’ Kita perempuan bisa juga mampu mengambil kebijaksanaan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat luas, terkhusus di Provinsi Bengkulu. “
Pada saat ini, lanjutnya, kedudukan bagi perempuan di sektor pemerintahan sudah bagus dan sudah mencapai 30 persen. Tetapi bagi perempuan yang sudah ada di pemerintahan puas diri. Pemerintah juga harus senantiasa mendukung keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik. Karena salah satu kunci keberhasilan perjuangan politik kaum perempuan adalah komitmen kaum perempuan itu sendiri. Sehingga nantinya laki –lakipun akan siap dan ikhlas menjadikan perempuan sebagai mitra dalam kanca politik.
‘’Untuk itu, kalau memang kita sebagai perempuan itu ingin menjadi kuat, mari bersatu perempuan lebih eksis berkompetensi,” ujar Foritha Ramadhani Wati.
Sudah banyak contohnya pada sangat sekarang ini. Sudah banyak, baik itu di lingkungan kabupaten/Kota, bahkan di provinsi perempuan mendapatkan peran penting ataupun mendapatkan jabatan yang penting dalam pemerintahan. Untuk itu, perempuan harus sudah mampu untuk meninggalkan keterbelakangannya terhadap laki –laki dan harus merubah minset bahwa perempuan mampu untuk berperan sebagai peran domistik. Bukan sebagai peran publik.
‘’Untuk itu Saya mengharapkan bagi perempuan yang ada di Provinsi Bengkulu mampu menghasilkan putusan rumusan bahwa perempuan mampu untuk memperoleh kursi dalam parlemen pada pemilu mendatang nantinya.’’
Kabid Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan, Hj.Sutini,S.Pd.MM mengatakan, untuk pembinaan organisasi, terkhusus melalui penguatan partisipasi perempuan dalam politik sangatlah penting.Karena perempuan yang duduk untuk menjadi legislatif harus menyuarakan perempuan dan anak. Karena isu perempuan dan anak pada saat ini sangat mengkhawatirkan. Banyak sekali kekerasan terhadap perempuan , pemerkosaan. Untuk itu hal ini bukan hanya sekadar tugas dari DP3APPKB saja, tetapi ini juga merupakan tugas dari partai politik. Apabila nantinya ada perempuan yang duduk di badan legislatif hendaknya mampu membawa membawa suara tersebut. Sehingga anggaran untuk perempuan dan anak nantinya akan naik dan terpenuhi.
Untuk itu, penguatan bagi perempuan di dalam politik harus benar-benar diperjuangkan dan perda untuk perlindungan perempuan dan anak no 5 tahun 2018 yang baru saja disahkan oleh DPR sangat tepat. Maka dari itu, perempuan itu saat ini wajib memenuhi kuato 30 % di dalam legaslatif dan mudah –mudahan bisa mencapai 50 %.
‘’Sehingga dengan imbangnya suara laki-laki dan perempuan di Legislatif perempuan nantinya akan mudah memperjuangkan aspirasi perempuan dan anak,” harap Sutini.
Bagi kaum laki –laki, jangan pernah merasa disaingi oleh perempuan. Karena perempuan adalah pondasi dalam rumah tangga. Karena perempuan yang pintar akan menciptakan anak yang cerdas.Mudah –mudahan nantinya perempuan yang ada di Provinsi Bengkulu menjadi kuat dan tangguh dan menjadi perempuan yang berdaya yang mampu menjadikan perempuan itu sebagai pondasi politik di Indonesia.(Sir 1/yar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: