Program Penanaman Mangrove Terancam Gagal

Program Penanaman Mangrove Terancam Gagal

RBO, MUKOMUKO - Program penanaman mangrove di kawasan pesisir yang dicanangkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko terancam gagal. Sebab, sisa waktu yang tersisa dirasa sudah tidak memungkinkan. Padahal di dinas tersebut tersedia anggaran sekitar Rp 50 juta untuk menanam 2 ribu batang tanaman mangrove di lahan kawasan pesisir yang kritis.

Kabid Perikanan Tangkap DKP Mukomuko, Nasyyardi, S.Pi berdalih, molornya pekerjaan tersebut pertama lantaran terjadinya kemarau cukup panjang beberapa bulan lalu, sehingga pihaknya tidak berani menjalankannya karena takut tanaman mangrove tidak hidup.

Kemudian, jelang akhir tahun, penanaman mangrove ini sempat diproses kembali. Katanya meskipun anggarannya kecil, pengerjaanya tidak bisa swakelola, mesti dikerjakan pihak ketiga atau rekanan. Sayangnya, pihak DKP belum menemukan perusahaan yang berpengalaman pada pekerjaan penghijauan.

"Memang awalnya ingin kita serahkan dengan komunitas pecinta alam, tapi tidak bisa. Harus perusahaan berpengalaman. Nah, masalahnya perusahaan yang ada pengalaman dibidang penghijauan kita belum ketemu," ujarnya dikonfirmasi jurnalis, kemarin.

Katanya, program ini bukan tidak dijalankan. Namun sejumlah kendala terjadi pada saat proses pra kegiatan. Hal - hal yang telah dilakukan diantaranya menetapkan lokasi penanaman. Dikatakan Nas, penanaman rencananya akan dilakukan di sepanjang pinggir pantai Air Patah, Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko.

Sampai tahap itu, sambung Nas, telah terbit izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu karena pantai tersebut masuk dalam kawasan Cagar Alam (CA). "Isinya keluar tanggal 9 Desember lalu," ungkap Kabid.

Kendati menemui sejumlah kendala, ia belum memastikan apakah penanaman mangrove ini akan dibatalkan atau masih tetap dilanjutkan. Pertimbangan pihak DKP saat ini hanya masalah waktu yang singkat.

"Batal atau dilaksanakan, belum dapat saya pastikan. Yang jelas waktu sudah semakin singkat," demikian Nas. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: