Gubernur Berduka dan Beri Peringatan Pemilik Bus AKAP
43 Penumpang Dievakuasi, Polda Bengkulu Turunkan Personel Biddokes
RBO, BENGKULU - Kecelakaan maut terjadi di Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di daerah Liku Lematang Desa Prahu Dipo Kecamatan Dempo Selatan. Peristiwa yang nahas ini merenggut 34 nyawa korban. Kronologis peristiwa ini terjadi pada Senin 23 Desember sekira pukul 23.40 WIB. Dimana polisi setempat mendapatkan laporan dari salah satu penumpang yang selamat. Bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7031 AU ini membawa penumpang rute dari Kota Bengkulu - Kota Pagar Alam - Kota Palembang. Bus tersebut dikendarai oleh sopir utama bernama Feri Agus (35) yang sudah meninggal serta membawa 2 orang kernet, satu diantara dua orang kernet ini pun meninggal dunia. Mirisnya bus tersebut terjatuh setinggi dari jalan raya perbatasan jalur sungai lematang tersebut sekitar 150 meter.
Sementara ini pihak Polda Sumsel masih menyelidiki penyebab peristiwa tersebut. Namun dari pihak konfirmasi jajaran Kepolisian setempat akibat rem mobil tersebut blong sehingga diduga sopir yang mengantuk itu tidak dapat mengendalikan setir bus, hingga terjatuh dari jurang yang dalam. Sementara ini, pasca kecelakaan ini terjadi pihak PO Sriwijaya tampak menutup aktivitas keberangkatan bus yang ada. Hal ini disampaikan oleh Aji Supriyadi merupakan Kepala Operasional PO Sriwijaya Bengkulu pihaknya menutup loket berpergian yang berada di Pasar Minggu maupun di Sungai Hitam. Namun dirinya, enggan menjelaskan penyebab penutupan loket tersebut.
"Ya, untuk pelayanan keberangkatan penumpang kita tutup sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan," ujarnya kemarin Rabu (25/12). Saat ini pihak Basarnas bersama jajaran terkait tim penyelamatan terus melakukan evakuasi terhadap pihak korban. Terbaru kemarin, pihaknya telah melakukan evakuasi pada bangkai mobil bus sriwijaya yang jatuh. Tampak beberapa bagian mobil yang rusak parah, bahkan kursi serta atap bus tampak terlepas yang mana peristiwa tersebut tampak parah terjadi. Saat dikonfirmasi melalui via whatsapp, Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara kemarin mengatakan sebanyak 43 penumpang bus Sriwijaya tujuan Bengkulu-Palembang, Sumatera Selatan, telah dievakuasi Tim SAR gabungan. Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya tewas dan 13 lainnya selamat. Sudah ada 27 korban teridentifikasi, sedangkan 25 jenazah korban sudah dibawa oleh pihak keluarga dan 3 jenazah belum diambil keluarga. "Korban selamat mengalami luka, dibagi jadi dua yakni sembilan luka berat dan empat luka ringan," kata Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara.
Dari jumlah jenazah yang telah dievakuasi, terdapat delapan korban jiwa anak-anak. Para korban banyak yang terjebak di dalam bus, sehingga kesulitan untuk keluar. Selain itu, saat kejadian berlangsung korban sedang tertidur. Sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.
"Rata-rata korban anak saat kejadian tidak bisa keluar dari bus dan ikut tenggelam bersama bus tersebut dengan rincian anak laki-laki empat jiwa dan perempuan empat jiwa yang meninggal. Nanti yang menyelidik ini dari jajaran Satlantas Polres Pagar Alam, ya membutuhkan waktu saja karena beberapa korban tertidur saat itu. Sedangkan kernetnya sudah sadar, namun belum dapat dimintai keterangan," jelasnya. Para korban yang telah dievakuasi langsung dibawa untuk diperiksa tim Disaster victim investigation (DVI) Polda Sumsel. Hingga kini, 25 jenazah telah diambil pihak keluarga. "Tiga jenazah lagi belum diambil, sedangkan korban luka ringan yang sudah kembali dua orang. Satu korban belum teridentifikasi wanita," tandasnya. Sementara itu, Polda Bengkulu kemarin juga menurunkan sebanyak 9 personel dan 3 ambulance untuk membakcup Polda Sumatera Selatan dalam mengindentifikasi para korban. Diketahui saat ini ada lima korban yang belum teridentifikasi akibat meninggal dunia, sedangkan korban yang meninggal dunia akibat hal ini sebanyak 26 penumpang.
Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno mengatakan personel yang diturunkan hanya membackup para personel dari tim Sumatera Selatan.
"Polda Bengkulu sifatnya hanya membackup saja, dan membantu tim dipimpin oleh Ipda Siswantoro dan didukung 3 armada ambulance memperukat operasi DVI," ujarnya.
Khusus operasi DVI Biddokes Polda Sumatera Selatan langsung dipimpin oleh Kombes Pol dr Samsul Bahar. Untuk para jenazah korban yang lainnya, sementara dievakuasi ke RSUD Basemah Pagar Alam yang menjadi posko post mortem.
"Korban sudah beberapa yang ada dievakuasi, tim saat ini masih melakukan identifikasi terhadap jenazah. Karena tampak kondisi jenazah luka parah akibat benturan benda tajam seperti batu dan besi mobil," ujar Samsul.
Terpisah Atas kejadian ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian ini, untuk pihak keluarga semoga diberikan ketabahan dan kesabaran atas musibah kecelakaan ini.
"Pemerintah Provinsi Bengkulu menyampaikan rasa duka yang mendalam, dan kita sama-sama mendoakan para korban. Begitu juga, untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran atas cobaan yang berat ini," terang Gubernur.
Gubernur menambahkan, koordinasi dengan pihak Basarnas Bengkulu telah dilakukan, dan sudah diteruskan pada pos terdekat yaitu pos Kota Manna, agar segera mengirimkan Tim untuk membantu proses evakuasi korban bekerjasama dengan Tim di lokasi. Selain itu, pihak Rumah Sakit juga sudah mengirimkan ambulans ke lokasi kecelakaan, untuk membantu membawa korban kembali ke Provinsi Bengkulu maupun dipulangkan langsung kerumah duka.
"Koordinasi dengan Basarnas sudah dilakukan, kemudian telah diteruskan pada pos terdekat di kota manna agar segera mengirim tim ke lokasi. Selain itu, Tim Tagana dari Dinas Sosial juga sudah dikirimkan. Begitupun, Kendaraan ambulans untuk membawa korban sudah dikirimkan," jelas Rohidin.
Gubernur Rohidin juga mengingatkan, pemilik jasa angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) perlu betul-betul memperhatikan kondisi kendaraan operasional, maupun sopir untuk lebih tertib dan berhati-hati dalam berkendara. Sehingga, kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali.
"Kita peringatkan, kepada pemilik angkutan umum AKAP untuk mengecek secara berkala kondisi kendaraan yang dioperasikan, sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan yang tentu tidak kita inginkan," pungkas Rohidin. (Bro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: