Kunjungi Kios Sahabat Ingsun, Dapatkan Trik Rawatan Lovebird
RBO, BENGKULU – Untuk menggeluti suatu usaha bukanlah perkara gampang. Sebab banyak pengusaha yang mengalami kebangkrutan. Menyoal hal itulah, pebisnis muda satu ini mensiasati usahanya agar tetap bertahan dalam persaingan. Bagaimana caranya?
Adalah Deki Yuza, berawal dari hobinya memelihara dan menernak burung kicau, Deki mengembangkan hobinya menjadi usaha yang bisa menghasilkan rupiah. "Dengan begitu saya bisa menjalankan apa yang menjadi hobi dan sekaligus bisnis. Jadikan pekerjaan sebagai hobi, sehingga kita bisa ulet,tekun,dan semangat. Sebab jika kita suka dengan pekerjaan kita, maka apa saja yang dilakukan menjadi lebih menarik. Insha Allah hobi yang saya jalani ini bisa menghasilkan rupiah untuk mencukupi kebutuhan kami sehari hari,”ujarnya.
Selain hobi dan bisnis jual beli burung, Deki sejatinya juga punya profesi lain yakni seorang jurnalis tv nasional. Dengan langkah yang pasti, Deki akhirnya menyalurkan hobinya memelihara burung dan sekaligus membuat sebuah kedai yang saat ini menjadi ladang pencariannya sehari hari.
"Berbisnis itukan triknya kita harus bisa membaca kemauan konsumen, saat ini saya lihat konsumen atau peminat burung jenis lovebird di Bengkulu sangatlah banyak. Maka peluang itu saya ambil, dan Alhamdulilah sejumlah burung loverbird yang saya pesan dari pulau Jawa laris dipasaran Bengkulu," sampai Dia.
Diceritakan bahwa setiap satu minggu sekali Deki menerima pengiriman burung dari Jawa sebanyak tiga keranjang, dengan rincian per keranjang berisi 25 ekor burung lovebird. "Alhamdulilah sejauh ini penjualan masih lancar," sambung Dia.
Dalam menjalani bisnis, Deki selalu membaca peluang usaha yang menurutnya bisa dijalani. Salah satunya saat ini selain menjual burung Lovebird, Deki juga menjual pakan burung dan serta peralatan kebutuhan burung. "Saya ini hobi memelihara dan berternak burung, jadi saya jalani usaha ini merasa tidak begitu berat," sambungnya.
Meski penjual burung di Kota Bengkulu juga sudah banyak, namun Deki tidak merasa tersaingi. Sebab selain punya trik penjualan, Deki percaya bahwa rejeki masing masing pedagang tidak akan tertukar. "Intinya saya menjaga kualitas burung,dan memberikan pelayanan yang bagus. Sayapun memberikan trik ke pembeli bagaimana ciri burung bagus dan cara perawatan burung yang baik. Misal, untuk burung jenis lovebird ini, biasanya pembeli mencari burung dengan suara kekek yang panjang, tentu kita sebagai penjual harus paham ciri burung yang punya kualitas dan bagaimana trik perawatannya, nah saya sembari menjual barang, juga berbagi pengetahuan merawat burung," sambung Dia.
Dikatakan Deki berbisnis burung sangatlah menguntungkan jika ditekuni dengan baik. Sebab konsumen yang merasa puas dengan kwalitas burung yang disajikan, tentu tidak akan mempersoalkan masalah harga yang ditawarkan penjual. "Karena untuk sebuah hobi, hargapun tidak menjadi batasan. Sebab masih banyak orang yang berkemampuan keuangan tinggi mampu membeli seekor burung dengan harga yang tinggi pula. Apalagi burung yang kita tawarkan sudah pernah menang kontes, maka makin banyak keuntungan lagi yang akan kamu dapatkan. Sangat sering terjadi seseorang menukarkan mobil mereka hanya untuk seekor burung juara," sampainya
Bahkan Deki juga pernah menjual burung jenis love Bird ini senilai Rp 4,5 juta rupiah per ekornya. Sebab burung Lovebird yang dijualnya sudah pernah menang dalam berbagai kontes.
"Adapun untuk burung loveBird yang masih omyokan ataupun masih berbentuk bahan dijual mulai dari harga Rp 65 ribu sampai 100 ribu rupiah. Burung yang masih bahan ini bisa dirawat dan menjadi burung juara, jika sudah juara maka harganya akan naik seribu kali lipat," sampai Dia.
Bagi peminat burung yang ada di Kota Bengkulu bahkan luar Bengkulu,Deki mempersilakan yang mempunyai hobi burung untuk mampir ke kedainya di Kelurahan Anggut Atas atau berada dekat kedai untuk mencari oleh –oleh khas Bengkulu. Masyarakat juga bisa menghubungi nomor Hp 0897 579 9725, jika ingin melakukan pemesanan. (sir1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: