Ribuan Anak Ikan Mikih Ditangkap di Mukomuko

Ribuan Anak Ikan Mikih Ditangkap di Mukomuko

RBO  >>>  MUKOMUKO  >>>    Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko terus berupaya melakukan pelestarian ikan Mikih. Ikan ini endemik Mukomuko yang jumlahnya terus berkurang akibat perburuan.

Setelah tahun lalu, Dinas ini membentuk kelompok pelestari ikan Mikih di Desa Air Dikit, Kecamatan Air Dikit, beberapa hari yang lalu, pihak Dinas Perikanan dibantu masyarakat menangkap anak ikan Mikih dari sungai Air Dikit.

Ribuan anak ikan Mikih itu akan dibesarkan sampai dirasa siap dilepaskan lagi ke habitatnya, yaitu sungai. Sebagiannya akan dibesarkan hingga menjadi ikan dewasa untuk percobaan pengawinan.  Ini diungkapkan Kadis Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Apriyanto, SP., M.Si. Saat itu dia didampingi Kabid Budidaya, Azbas Novyan, S.Pi.

"Kebetulan beberapa hari yang lalu, musim ikan Mikih. Ada sekitar ribuan anak ikan Mikih yang berhasil ditangkap. Sebagian kita pelihara dulu di aquarium di Kantor, sebagian lagi coba dibesarkan di Balai Benih Ikan (BBI) Lubuk Pinang. Ukurannya baru sebesar pangkal lidi kelapa, kira-kira baru sepanjang 1 cm," beber Kadis.

Dilanjutkan Azbas, penangkapan anak ikan Mikih untuk pembesaran ini, dilakukan supaya ada kepastian hidup. Sebab, dengan ukuran yang masih sangat kecil, anak ikan Mikih rentan mati akibat dimangsa ikan besar lainnya.

"Siklus hidup ikan ini besar di hulu sungai dan bertelur di muara. Telur ikan Mikih menetas di muara sungai. Anak ikan Mikih ini akan berenang menuju hulu sungai. Pada saat perjalanan menuju habitatnya di hulu sungai, anak ikan Mikih rentan dimangsa ikan besar. Apalagi kalau ada warga yang menangkap ikan menggunakan setrum, sangat rentan sekali mati. Kita prediksi dari ribuan anak ikan Mikih yang menetas, tidak sampai 100 ekor yang bisa selamat sampai hulu dan menjadi Mikih dewasa. Ini pula yang menjadi penghambat perkembangan ikan endemik Mukomuko ini. Kita sedang siasatinya," terang Azbas.

 Perburuan Brutal

Selain siklus hidup yang berbeda dengan ikan lain, lambannya perkembangan ikan Mikih ini, disebabkan perburuan Brutal dari masyarakat. Mikih memang terkenal lezat. Nilai ekonominya juga sangat tinggi. Banyak masyarakat melakukan segala cara untuk menangkap ikan ini mengabaikan keberlangsungan hidupnya.

Walaupun tidak ada aturan tertulis terkait penangkapan ikan ini, ia berharap, ada kesadaran masyarakat untuk memilah dan memilih. Misalkan menangkap hanya ikan dewasa saja dan bukan ikan Mikih yang sedang bertelur. "Jika tidak, ikan kebanggaan Mukomuko ini bisa punah," sebut Azbas.

Ia berharap proses pengawinan ikan Mikih ini bisa berhasil, dan kepunahan ikan Mikih bisa diselamatkan. "Memang butuh waktu dan susah. Untuk mengawinkan ikan yang ditangkap dari alam liar mesti dijinakkan dulu. Kami masih mencoba itu. Dan harapan kami ada dukungan dana untuk upaya pelestarian ikan Mikih ini. Sementara kita lakukan secara swadaya dulu. Masyarakat khususnya masyarakat Air Dikit sudah mulai mendukung," demikian Azbas. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: