Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Gubernur Rohidin Ingatkan Penggunaan Bibit Bersertifikat dan Ketersediaan
RBO, BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah membuka Rapat Koordinasi (Rakor) kegiatan tanaman pangan tahun 2020 yang diikuti Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan se-Provinsi Bengkulu Masih rendahnya produktivitas usaha tani yang berdampak pada rendahnya pendapatan dan kesejahteraan petani diungkapkan Gubernur Rohidin harus menjadi fokus dalam setiap rakor dan pertemuan pertemuan seperti ini.
Disebutnya ada dua kunci dalam meningkatkan produktivitas usaha tani khususnya di bidang perkebunan, yaitu penggunaan bibit yang bersertifikat atau terstandarisasi kualitas dan mutunya serta penggunaan pupuk yang berimbang. Pupuk harus tersedia dan tepat waktu sesuai kebutuhan petani.
Dua hal inilah menurutnya yang menjadi kunci agar produktivitas usaha tani meningkat sesuai standar dan akhirnya bermuara pada kesejahteraan petani.
Untuk itu dirinya meminta kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Riki Gunarwan untuk menyusun formula jaminan ketersediaan benih dan bibit yang bersertifikat.
"Benih yang tersertifikasi menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi, agar produktivitas dapat tercapai. Persoalan benih tidak hanya pada tataran ketersediaan saja tapi juga soal keterjangkauan dan distribusi," ungkap Gubernur Bengkulu kesepuluh ini.
Sementara itu ditemui usai pembukaan rakor Riki Gunarwan menjelaskan untuk kebutuhan benih tanaman pangan telah tersedia dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sedangkan untuk pengadaan bibit bersertifikat salah satunya bibit sawit seperti yang diutarakan gubernur saat ini masih terkendala oleh pendanaan.
Untuk pupuk disampaikan Riki pihaknya telah mendata kebutuhan pupuk, khususnya pupuk bersubsidi di Provinsi Bengkulu dan tahun lalu telah tersalurkan seratus persen.
Rakor ini sendiri dijelaskannya untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan tanaman pangan tahun 2019 dan menyusun target capaaian tahun 2020.
Selain itu, untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antar instansi terkait, menghimpun masukan dan pemikiran serta menyamakan persepsi gerak langkah percepatan kegiatan dalam rangka mensukseskan pembangunan pertanian di Provinsi Bengkulu khususnya tanaman pangan.
"Kita evaluasi dulu pelaksanaan tahun 2019, apa kendalanya. Kemudian capaian tahun 2020 ini apa yang ditargetkan" tuturnya. Tambah Riki, Kementerian Pertanian setiap tahun menargetkan peningkatan produksi pertanian sebesar tujuh persen dan diharapkan juga setiap daerah ekspor komoditas pertaniannya meningkat.
Untuk komoditas ekspor Bengkulu mengandalkan CPO, Karet dan Kopi. Selain itu jeruk gerga juga mulai diekpor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Namun saat ini masih terkendala produksinya yang belum stabil.(ae2/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: