Waspada Perubahan Cuaca, Rawan Flu dan Antisipasi Kulit yang Sensitif Sinar Ultraviolet
RBO, BENGKULU - Saat ini beberapa daerah yang ada di Provinsi Bengkulu berkondisi mengalami suhu cuaca yang cukup panas. Hal ini disebabkan adanya perubahan siklon tropis tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Dijelaskan Kepala BMKG Provinsi Bengkulu, Kukuh Rubidiyanto, saat ini kondisi sedang memasuki tahap siklon tropis yang berada di Selatan perairan Jawa. Kemudian kondisi uap air yang sedang berjalan menuju ke arah Australia berdampak pada penguapan atau pertumbuhan awan yang sedikit.
"Memang beberapa hari ini panas. Karena ada siklon tropis di Selatan perairan Jawa. Uap air yang ada perairan barat itu mengarah ke Selatan atau sekitar Australia bagian utara. Karena ada uap air ke arah australia. Dampaknya penguapan atau pertumbuhan awan sedikit di Bengkulu. Masyarakat agar dapat menjaga kesehatan dalam memasuki musim pancaroba ini. "Imbauan masyarakat sekarang lebih cendrung pada kondisi kelembaban yang rendah, hembusan angin tidak besar, namun potensi kebakaran tinggi karena ada radiasi berwarna merah. Kalau membakar sampah agar diawasi. Termasuk juga dengan kebakaran hutan juga. Terkait kesehatan ini juga rawan flu karena perubahan panas, ada juga hujan lokal. Kalau kondisi cerah saat ini kulit yang sensitif dengan ultraviolet agar dapat mengantisipasi" ujar pada radarbengkuluonline.com, Senin (24/2).
Akibat hal tersebut suhu yang ada menjadi panas. Kemudian Kukuh menambahkan, kendati demikian saat ini belum memasuki musim kemarau. Namun adanya gangguan yang terjadi pada musim hujan karena menyebabkan penurunan hujan yang bisa tertunda pada 3 hari hingga 7 hari, bahkan adanya terjadi hujan lokal yang berpindah tempat. Sebelum adanya musim kemarau yang diprediksi pada pertengahan bulan April mendatang, biasanya secara normal akan terjadi hujan petir maupun hujan angin.
"Ini masih musim hujan. Sebenarnya kondisi ini biasa ada juga sedikit beberapa hari tidak hujan karena ada ganguan siklon tropis ferdinand dan siklon tropis eshter. Kalau bulan ini belum memasuki musim kemarau. Karena pada musim hujan ada gangguan yang menyebabkan penurunan hujan bisa tertunda pada 3 hari hingga 7 hari. Sekarang ini masih ada pertumbuhan awan di Kabupaten Bengkulu Utara bagian Utara dan Kabupaten Mukomuko bagian Selatan. Biasanya kemarau terjadi pada bulan keempat, namun belum dapat ditentukan pada pekan berapa karena masih dibahas. Namun secara normal biasanya itu pada bulan pertengahan April. Sebelumnya terjadi hujan petir ada juga hujan angin mungkin pada pertengahan Maret hingga awal April mendatang," tambahnya.
Untuk itu pihaknya berharap agar masyarakat Kota Bengkulu dapat mengawasi pembakaran sampah secara berlebihan. Pada kondisi ini tentunya dapat berpotensi kebakaran hutan. Karena pantauan radiasi menunjukan berwarna merah. (Bro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: