RSMY Bangun Lab PCR Kucurkan Dana Rp 5 Miliar

RSMY Bangun Lab PCR Kucurkan Dana Rp 5 Miliar

RBO, BENGKULU - Pemda Provinsi Bengkulu berencana mendirikan Lab PCR di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu, hal tersebut berdasarkan rapat pembahasan evaluasi kemarin Selasa (7/7). Direncanakan Lab tersebut akan menghabiskan anggaran dari hasil refocusing anggaran penanganan covid -19 sebesar Rp 5 miliar.

Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, dengan adanya Lab PCR ini dapat meningkatkan penanganan pelayanan bagi pasien covid -19.

"Karena wabah ini belum tahu sampai kapan selesainya. Mudah mudahan dalam 2 bulan kedepan bisa kita bangun dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar dari hasil refocusing anggaran kita," katanya.

Selain itu dalam penanganan nantinya para tenaga medis yang melayani akan dapat lebih aman tidak terpapar dari covid tersebut, sehingga memerlukan perlengkapan medis berupa alat pelindung diri dan supporting seperti vitamin dengan jumlah besar. Rohidin juga menyingung terkait pembayaran insentif para tenaga medis belum diberikan.

"Saat ini berdasarkan hasil keputusan Kemenku dan Kemenkes harus didaftarkan. Namun ini tidak semua karena kuota terbatas selain itu sesuai dengan kasus konfirmasi yang ditangani. Maka yang tidak dapat alokasi nasional maka nanti dianggarkan APBD masing masing, kalau dari status pegawai Kabupaten maka Bupatinya wewenang harus menganggarkan. Kalau status Provinsi maka kita wewenangnya agar ini tidak tumpang tindih," terangnya.

Saat ini hanya tiga daerah yang dinyatakan yang sudah zona hijau, diantaranya Kabupaten Seluma, Lebong dan Kabupaten Mukomuko. Karena itu daerah lain tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada. "Khusus untuk Kota, kita minta karena masih zona orange ini dari hasil pemeriksaan kita. Makanya Kota Bengkulu belum boleh menerapkan new normal, kasus konfirmasi kerap ditemukan," sampainya.

Sementara itu, metode PCR yang sering disebut dengan swab test yang menggunakan sampel cairan dari saluran pernapasan bawah sebagai bahan pemeriksaan. Tes ini dilakukan oleh para petugas kesehatan dengan menyeka bagian belakang tenggorokan. Nantinya lab ini akan berada ditempat lab kanker kemotrapi, diterangkan Direktur Rumah Sakit M Yunus dr Zulki Maulub. Pihaknya tetap mendepankan pelayanan kemotrapi. Nantinya lab PCR yang digunakan secara mandiri dapat memeriksa pasien terkonfirmasi dengan jumlah yang banyak. "Kita harus tetap mempertimbangkan pelayanan kemotrapi menjadi pelayanan utama. Nantinya pelayanan PCR nanti digunakan secara mandiri. Kita menargetkan kalau sudah ada dapat memeriksa pasien yang terkonfirmasi dengan jumlah banyak, tidak perlu lagi menunggu hasil dari labkesda pusat maupun luar daerah," tutupnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: