Bando Amin Gabung Golkar, Minta Rohidin Lanjutkan Pembangunan
RBO, BENGKULU - Semakin mendekati penetapan kandidat pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu yang akan maju pada Pilkada serentak tahun 2020, Politisi Perindo yang juga mantan Bupati Kepahiang dua periode, Bando Amin C Kader memutuskan masuk Partai Golkar Provinsi Bengkulu. Masuknya Bando Amin yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai Perindo Provinsi Bengkulu ke partai berlambang pohon beringin ini, langsung dikukuhkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah, pada Sabtu, (19/9) dengan disaksikan pengurus DPD Partai Golkar Provinsi, bertempat di Sekretariat Partai Golkar Provinsi Bengkulu.
Dengan masuknya Bando Amin ke partai besukan Airlangga Hartarto ini, mendapatkan jabatan Wakil Ketua Bidang Hubungan Lembaga Politik DPD Partai Golkar Provinsi ini, menggantikan Reskan Effendi yang sekarang menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bengkulu Selatan.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Dr H. Rohidin Mersyah berharap, dengan jabatan yang strategis di pegang Bando Amin ini, agar bisa menjadikan partai lebih produktif. Apalagi sejalan dengan programnya, mensinergikan tim pemenangan Rohidin Mersyah-Rosjonsyah atau disebut R2 dengan potensi ekonomi desa, sehingga nantinya ada yang dibina dalam bidang ekonomi kerakyatan oleh partai di tingkat desa nantinya.
“Jika mendapatkan amanah rakyat Provinsi Bengkulu kembali, kita (pasangan R2-red) akan menghidupkan perekonomian desa melalui program kerakyatan yang sedang disusun oleh Pak Bando, serta nantinya juga bisa disingkronkan dengan perguruan tinggi, termasuk pasar,” ungkap Rohidin seusai prosesi pemakaian baju Golkar ke Bando Amin, dan memimpin rapat partai Golkar untuk pemenangan pasangan R2 sebagai kandidat balon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu yang akan dipilih dalam Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 nanti.
Sementara itu Bando Amin mengaku, dulunya adalah orang Golkar. Bahkan diakui sudah berkiprah sejak masa sekolah SMA/SMK dulu. Dengan demikian ia menyebut sesuai dengan pepatah, ‘pinang kembali ke tampuknya,’ dan memilih mengundurkan diri dari jabatannya di Partai Perindo. “Saya ini sama juga bergabung kembali dengan kawan-kawan lama. Sekaligus mengobat rindu ditambah juga pemikiran serta programnya sama dengan Partai Golkar. Saya akan mendukung Pak Rohidin bersama Rosjonsyah. Sebab itu saya masuk ke Golkar. Jadi, kalau nanti ada kandidat lain dari tokoh Rejang yang meminta saya untuk jadi timnya, saya katakan saja, saya ini adalah kader Partai Golkar sekarang dan Calon Gubernur kami ya Pak Rohidin,” ungkap Bando. Selan itu menurut Bando, lantaran pemikiran dan program yang sama, sejalan dengan majunya Ketua DPD Partai Golkar Provinsi dan juga seorang incumbent, pihaknya tidak juga ingin ada ungkapan seperti mendorong mobil mogok. Oleh karena itu, dengan dibentuknya tim pemenangan yang sampai ke desa, ditegaskannya, tidak sampai melupakan tim. Tetapi setelah terpilih nantinya harus terus diberdayakan. Bahkan, sejalan dengan idenya, apabila petahana Rohidin terpilih kembali akan memfokuskan program Rp 1 miliar satu desa di luar Alokasi Dana Desa (ADD) dan masing-masing warga desa nanti bisa menghasilkan Rp 20 sampai Rp 50 juta perbulannya.
“Dengan program Rp 1 miliar untuk satu desa itu, baik masyarakat maupun tim ikut membina desa-nya bisa lebih maju lagi, program kita lebih hebat dari Samisake,” kata Bando. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: