Diduga Ada Permainan, Dewan Minta Perketat Pengawasan Pangkalan Gas Miskin

Diduga Ada Permainan, Dewan Minta Perketat Pengawasan Pangkalan Gas Miskin

Edwar Samsi : Kita Akan Panggil Pihak ESDM

RBO, BENGKULU - Masyarakat Bengkulu dan sekitarnya sampai saat ini masih mengeluhkan sulitnya dalam mendapatkan gas miskin. Yaitu LPG ukuran 3 kilogram. Keluhan masyarakat dalam memperoleh gas ukuran melon itu, secara tidak langsung disikapi oleh wakil rakyat di DPRD Provinsi Bengkulu. Seperti disampaikan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi S.IP, MM pada radarbengkuluonline.com, kemarin.

Menurut Edwar, sebenarnya tidak ada istilah langka tersebut. Karena, sepengetahuannya alokasi gas LPG khususnya ukuran 3 Kg di Provinsi Bengkulu, sudah terukur.

Bahkan, dengan adanya kejadian luar biasa sampai masyarakat sulitnya mendapatkan gas bersubsidi ini, yang tidak mesti terjadi. Oleh karena itu Edwar menduga, ada permainan atau bisa juga dugaan penimbunan oleh pihak agen atau bisa juga dipangkalannya.

Dicontohkan, ada salah satu agen gas LPG di wilayah Kabupaten Kepahiang, setelah menerima pasokan dari pihak Pertamina, menjual hingga Rp 27 ribu pertabung kepada masyarakat. Padahal diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya hanya sebesar Rp 15.300,- pertabung.

“Saya rasa itu perlu ditertibkan dan diperketat lagi pengawasan pangkalan. Khusus penjualan gas miskin tersebut. Kenapa bisa sampai terjadi. Apalagi persoalan ini juga bukan karena suplaynya yang kurang. Makanya, kita (DPRD,red) minta Pertamina bersama Dinas Perindag Provinsi, Kabupaten dan Kota melakukan fungsi pengawasannya secara melekat,” ungkap Anggota DPRD Provinsi dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Kepahiang ini Kamis, (15/10).

Selain itu, politisi PDIP ini menyebutkan, sulitnya masyarakat dalam mendapatkan gas bersubsidi ini, dipastikan tidak ada kaitannya dengan sinyalemen agar bisa beralih ke gas LPG ukuran 5,5 Kg.

Mengingat sebagai bahan perbandingan, pasokan gas LPG ukuran 3 Kg ini dapat dilakukan pengecekan pada tahun sebelumnya pada periode bulan yang sama. Apalagi jika ada kenaikan, diperkirakannya tidak dalam jumlah yang banyak.

“Saya yakin gas ini banyak dan bukan langka, tapi harganya yang mahal. Coba saja minta dengan harga yang tinggi, itu gas nya ada,” terangnya. Lebih lanjut ditambahkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi ini, dengan kondisi yang dikeluhkan masyarakat ini, pihaknya selaku mitra kerja eksekutif, juga akan melakukan pemanggilan kepada pihak terkait. Bahkan jika perlu melakukan pengecekan langsung ke lapangan.

“Sebagai tahap awal kita akan koordinasikan dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi, dan Disperindag terkait kenapa masyarakat sulit sekali dalam mendapatkan gas LPG ukuran 3 Kg ini. Tidak menutup kemungkinan juga, mendatangi atau memanggil pihak Pertamina nantinya,” pungkas Edwar.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: