Generasi Muda Jangan Tergoda Narkoba

Generasi Muda Jangan Tergoda Narkoba

RBO >>>  BENGKULU >>>  Generasi muda, khususnya mahasiswa yang ada di wilayah Provinsi Bengkulu diingatkan, bahwa saat ini bangsa dan negara Indonesia tidak lagi melawan penjajah, tapi melawan kondisi yang dihadapi di depan mata. Seperti, wabah pandemi covid 19, narkoba dan lain sebagainya.

Belum lagi masa pandemi yang belum landai hingga kini, menjadi kekawatiran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, khususnya untuk bidang pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu, mahasiswa dan pelajar selaku pemuda yang akan meneruskan bangsa ini di masa mendatang jangan sampai tergoda narkoba. Karena, narkoba itu berbahaya.

Pernyataan itu diungkapkan Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief S.Psi, M.M, di sela-sela sosialisasi wawasan kebangsaan dengan tema "Tangkal Godaan Narkoba di Tengah Wabah Corona" yang melibatkan para mahasiswa dan pemuda di Bengkulu.

"Karena kondisi sekarang generasi penerus bangsa yang belajar dan perkuliahan di tengah pandemi secara daring, dikawatirkan juga akan banyak dampak negatifnya. Salah satu contohnya, karena kejenuhan hanya di rumah atau di kosan, terjebak dan terpengaruh dari teman-teman sampai mengkonsumsi narkoba. Itu perlu dilakukan antisipasi," ungkap Riri saat diwawancarai radarbengkuluonline.com usai melaksanakan kegiatan di Taman Wisata Magrove Badrika, Rabu (11/11). Melalui kegiatan wawasan kebangsaan yang juga dalam rangka memperingati hari pahlawan, dan menitik beratkan pada pencegahan narkoba dengan melibatkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu, Riri mengharapkan, para generasi muda mengetahui bahaya narkoba bagi diri masing-masing. Apalagi dampak panjangnya bukan pada hari saja dirasakan, tapi juga masa depan.

"Silakan generasi muda yang hadir dalam sosialisasi ini, sebarkan informasi yang diperoleh kepada generasi penerus bangsa, sehingga bisa terhindar dari bahaya narkoba nantinya," imbuh Anggota DPD RI dari daerah pemilihan (dapil) Provinsi Bengkulu ini.

Senada dengan itu, Kepala BNNP Bengkulu, Brigjend Pol Toga H Panjaitan menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Karena, akan memberikan dampak yang positif kepada generasi muda. Apalagi melalui sosialisasi ini juga memberikan pengetahuan sekaligus gambaran soal 4 pilar kebangsaan. Yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, serta bahaya narkoba di tengah pandemi Covid 19.

Untuk itu Toga juga meminta semua instansi terkait di tingkat daerah agar bersama-sama bahu membahu dan lebih serius lagi menangani permasalahan narkoba ini.

"Jika tidak bersama-sama menangani, bisa jadi korban dari penyalahgunaan narkoba ini di Bengkulu sendiri dari hasil survei mencapai 20 ribu orang lebih, akan terus bertambah. Mengingat ini penyakit masyarakat, sehingga memang perlu upaya pencegahan," jelasnya. Lebih lanjut ia menambahkan, dengan cukup banyaknya kasus sekaligus korban penyalahgunaan narkoba di wilayah Bengkulu ini, mau tidak mau perlu pencegahan. Apalagi meski di tengah pandemi ini, kasusnya tidak juga menurun. Oleh karena itu, lagi-lagi ditegaskannya, korban penyalah gunaan perlu dilakukan upaya rehabilitasi, tanpa perlu lengah penindakan.

Bahkan sebagian yang terpapar narkoba dan zat adiktif lainnya, juga anak pelajar tingjat SMP, SMA, termasuk ada orang tua.

"Dalam upaya rehab juga perlu memfasilitasikan dengan menggratiskan kepada korban. Program menggratiskan itu perlu penyediaan anggaran dana yang memadai juga dari Pemerintah Daerah. Terlebih program jangka panjang membangun panti rehabilitasi di setiap daerah," tutupnya.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: