Mentan Kucurkan Dana Rp 33,1 Milyar Bantu Pertanian Seluma

Mentan Kucurkan Dana Rp 33,1 Milyar Bantu Pertanian Seluma

RBO, SELUMA -  Produktivitas padi yang terus alami devisit setiap tahun secara global di Provinsi Bengkulu menjadi perhatian Kementrian Pertanian. Tahun ini saja, Kementrian menyalurkan bantuan pertanian senilai lebih kurang Rp 33, 1 milyar untuk membangun sektor pertanian, khususnya padi. Menteri pertanian yang juga merangkap menteri kelautan dan perikaman DR.H. Syahrul Yasin Limpo SH.MSI, MH mengatakan pembangunan sektor pertanian menjadi prioritas utama terutama dalam menjaga stok pangan ditengah hantaman wabah Covid 19 yang melumpuhkan berbagai komoditas ekonomi termasuk ekonomi pangan.
"Bengkulu memiliki potensi kuat dalam menopang kehadiran rakyat. Makin damai, tenang dan sejahtera. Kehadiran membangun komitmen lebih baik, melalui pertanian, perkebunan,  perikanam dan kelautan. Adalah sumber daya yang luar biasa," ujar Mentan, DR. H Syahrul Yasin Limpo SH MSI.MH, saat kunker dalam rangka panen padi dan olah tanah di Desa Padang Merbau Kecamatan Seluma Selatan, Kamis (3/12).
Dengan kucuran tersebut Mentan berharap dapat meningkatkan ekspor komoditi pertanian dan perkebunan. "Setidaknya kabupaten Seluma ini harus menjadi contoh bagi daerah lain.Dan ini perlu dibina dan di pantau lagi" sampai Menteri.
Sementaraitu, dari total bantuan senilai Rp 33,1 M,  di kabupaten Seluma, Kementrian pertanian mrngalokasikan bantuan senilai Rp 3 milyar lebih.  " Ini menjadi kekuatan kabupaten Seluma dan provinsi Bengkuku. Kalau mau perbaiki kehidupan, perbaiki pertanian. " sampai Mentan.
Dalam kesempatan itu, mentan juga menyempatkan menyerahlan bantuan sejumlah benih padi dan jagung unggul, alat pertanian dan bantuan uang kepada kelompok tani. Dibagian lain, Plt gubernur Bengkulu, H Dedy Ermansyah SE mengatakan pembangunan pertanian tidak hanya berdampak kepada petani, namun juga ekonomi dan pembangunan daerah.
"Untuk menjamin gerak sinergi pembangunan di semua line, target peningkatan produksi padi harus meningkat 7 persen pertahun. Dengan peningkatan produksi diharapkan meningkatkan ekspor komoditi pertanian. Perlu sinergisitas antara dinas dan stock holder dan dinas pertanian" terang Dedy. (One)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: