Ingin Maju, Komunitas Seni Bengkulu Sepakat Menangkan Agusrin-Imron

Ingin Maju, Komunitas Seni Bengkulu Sepakat Menangkan Agusrin-Imron

RBO >>>  BENGKULU >>>  Dalam penyerahan hadiah lomba cipta lagu Agusrin-Imron, Komunitas Seni Bengkulu  mendeklarasikan dukungannya untuk memenangkan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, nomor urut tiga Agusrin M Najamudin-Imron Rosyadi. Acara itu digelar bertempat di Taman Bhadrika, Jalan Jenggalu Kelurahan Lingkar Barat, tadi malam (3/12).

"Kami boleh bilang Pak Agusrin Gubernur Bengkulu. Sebab, kami tidak ingin sekadar Cagub. Kami masyarakat Bengkulu, seniman yang berbudaya, kami seniman pinggiran. Kami ingin level kita dari dunia seni sama dengan daerah lain. Sebab itu, kita sepakat tanggal 9 Desember coblos nomor tiga, Agusrin-Imron, menang, menang, menang," ungkap perwakilan seniman Bengkulu, Firdaus Alamsyah saat membacakan deklarasi dukungan untuk Agusrin-Imron, tadi malam.

Sebelumnya dari Sekretaris Ikatan Keluarga Seni Musik Bengkulu, Drs. Edi Mulyadi mengungkapkan pihaknya secara bulat menyatakan dukungannya kepada pasangan Agusrin-Imron. Dukungan diberikan bukan tanpa alasan mengingat jasa Agusrin saat menjabat Gubernur Bengkulu dulu, bidang seni di Bengkulu menjadi maju dan berkembang.

Bahkan, tak sedikit seniman yang berkancah hingga ke nasional. Karena, memang didukung oleh Agusrin. Bahkan, tak hanya bidang seni, bidang olahraga juga diperhatikan Agusrin hingga juga maju. "Untuk itu, kami menyatakan dukungan agar Agusrin menang. Kita sudah merasakan langsung seni dan olahraga maju saat Bengkulu dipimpin Agusrin," ungkapnya.

Edi juga mengharapkan dengan Agusrin kembali memimpin Bengkulu, maka seni di Bengkulu akan kembali bangkit dan berkembang. "Kami akan dukung dan mendoakan Agusrin-Imron menang," harapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Sahabat Agusrin-Imron, Revlen Heryyanto mengungkapkan, selain deklarasi dari komunitas seni Bengkulu yang menyatakan dukungan Agusrin-Imron juga sekaligus penganugerahan cipta lagu Agusrin-Imron yang telah dilombakan sebelumnya.

Dia menjelaskan, sejak pendaftaran dibuka mulai Agustus dan ditutup hingga 20 Oktober 2020, terdapat 11 pendaftar. Peserta tersebut tak hanya dari Bengkulu. Bahkan ada yang dari luar Bengkulu. Yakni seniman dari Tanggerang. "Kita harapkan kedepan seni di Bengkulu ini akan menjadi maju dan lebih baik lagi," ungkapnya.

Adapun pemenang Cipta Lagu Agusrin ,  juara pertama diraih Man Pekal mendapatkan poin 8.768 dengan judul lagu A.I.R (Agusrin Imron Rosyadi). Juara kedua diraih Kanderi Kennambor mendapatkan poin 8.525 dengan judul lagu bersatu kembali, dan juara ketiga diraih Redhy dan Rizky mendapatkan poin 8.380 dengan judul lagu Bengkulu untuk masa depan.

Menanggapi deklarasi dan dukungan yang diberikan oleh komunitas seniman Bengkulu tersebut, Cagub Agusrin M Najamuddin saat diwawancarai mengatakan, jujur dia merasa cukup emosional dan kecewa. Karena menurutnya saat ini semestinya Bengkulu sudah tidak lagi sepi. Karena ketika Agusrin masih menjadi Gubernur Bengkulu dahulu, daerah ini sudah mulai hidup dan bangkit. Dimana para seniman diberikan ruang dan wadah untuk berkreasi sehingga Bengkulu selalu ramai.

"Tidak akan maju sebuah daerah, tidak akan bergairah sebuah daerah kalau senimannya tidak hidup. Akan hidup, akan bergairah daerah itu kalau senimannya hidup. Hidup disini dalam arti, kalau karya-karya mereka ditampilkan, kemudian dinikmati orang banyak. Jaman saya jadi Gubernur, saya masih ingat betul, dimana-mana diberi tempat sedemikian rupa, hingga seniman itu hidup. Seperti di depan Kampus Unihaz biasanya sampai malam, bahkan sampai pagi, sampai simpang Jamik tidak bisa lewat orang. Orang beraktivitas disana lewat seni, ada yang musik, ada yang melukis, ada yang main gitar dan itu hampir setiap malam Sabtu dan malam Minggu. Begitu juga di Persada Bung Karno, saya tidak melihat lagi kegiatan seni yang bisa dinikmati masyarakat. Benteng Fort Marlbrought yang juga kita fasilitasi untuk kegiatan pentas seni. Saya tidak melihat ada kegiatan seni disana. Lalu tugu Merdeka yang kita bikinkan terowongan untuk sampai ke Benteng. Dimana dulu rancangan kita diterowongan dari Benteng yang tembus hingga ke Balai Gedung Daerah itu jadi destinasi wisata sejarah daerah, dimana akan kita tampilkan animasi-animasi cerita Provinsi Bengkulu, mulai dari penjajahan Inggris tahun 1600, rencana kita, akan kita buat disitu. Tapi malah kita dituduh mencari harta karun, tidak ada kita mencari harta karun disitu. Memang kita membikin terowongan animasi karena aslinya memang ada terowongan yang menghubungkan Benteng dengan tugu merdeka hingga ke balai daerah," kata Agusrin.

Lalu ada mess pemda yang memang juga disiapkan tempat untuk melakukan kegiatan pentas seni di bagian arah ke kolam Tapak Paderi. Dimana kalau dilihat sekarang juga tidak dimanfaatkan, tidak diselesaikan. Dulu Pantai Panjang yang dibuat acara-acara pesta ulang tahun. Sekarang juga sudah tidak ada lagi.

"Karya-karya seni Bengkulu tidak dihidupkan, tabot yang dulunya merupakan kebanggaan Provinsi Bengkulu, saya mendengar kurang diperhatikan. Kalau jaman saya dulu, dua bulan sebelum dimulai tabot, itu gaungnya sudah sampai kemana-mana. Kita datangkan duta besar dari negara lain untuk ikut menyaksikan festival tabot di Bengkulu. Kedepan, kita akan kembalikan kejayaan Bengkulu seperti tahun 2006, 2007, 2008," pungkas Agusrin. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: