Gedung Olahraga Semundam Berpotensi Terbengkalai

Gedung Olahraga Semundam Berpotensi Terbengkalai

RBO >>>  IPUH >>>  Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kecamatan Ipuh, melakukan pengecekan pembangunan Gedung Pemuda dan Olahraga di Desa Semundam Kamis,(17/12) kemarin. Berdasarkan hasil monitoring pembangunan gedung tersebut baru mencapai kurang lebih 25-30 persen. Pembangunan gedung tersebut berpotensi terbengkalai. Sebab, barometer penggunaan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran (TA) 2021 mendatang, tidak memperbolehkan Desa membangun gedung kecuali gedung sarana kesehatan.

Pj Kades Semundam, Abdul Mutalib, S.Sos mengatakan, kendati pembangunan gedung tidak lagi termasuk dalam barometer penggunaan DD TA 2021 mendatang, namun Pemerintah Desa (Pemdes) Semundam dan BPD terus berupaya untuk mencari alternatif. Sehingga pembangunan gedung tersebut bisa dilanjutkan.

"Tahun 2021 mendatang, kita berencana untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kemudian TA 2022 kita menargetkan pembangunan gedung tersebut bisa dilanjutkan oleh BUMDes. Itu salah satu alternatif kita kalau tidak ada kendala," ucapnya kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.

Sambungnya, DD tahap pertama hingga tahap ketiga TA 2020, dengan total Rp 600 juta, sudah digelontorkan untuk pembangunan gedung pemuda dan olahraga. Dan pembangunan gedung baru mencapai sekitar 30 persen. Kemudian untuk menyelesaikan pembangunan gedung itu, masih membutuhkan dana sekitar 1 miliar. "Target awal kita gedung itu selesai tahun 2022. Tetapi tahun 2021 DD tidak boleh lagi digunakan untuk pembangunan gedung. Mau tidak mau kita harus menunda pembangunan. Mungkin tahun 2022 baru bisa dilanjutkan," ucapnya.

Ditambahkannya, untuk kepastian tindak lanjut pembangunan gedung pemuda dan olahraga itu, nanti Pemdes bersama BPD dan tokoh masyarakat akan duduk bersama melaksanakan musyawarah terlebih dahulu. Sebelumnya Pemdes melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, sudah mengajukan permohonan ke Kementerian Desa (Kemendes) untuk melanjutkan pembangunan gedung tersebut. "Sampai saat ini belum ada balasan dari Kemendes. Yang jelas kita masih berupaya mencari solusi untuk melanjutkan pembangunan gedung tersebut," demikian Abdul Mutalib.(ide)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: