BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami

BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami

RBO >>> BENGKULU >>>  Wilayah Pantai Barat Bengkulu memiliki risiko bencana tsunami yang tinggi karena wilayahnya yang berhadapan langsung dengan sumber gempa megathrust di Samudera Hindia. Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana, BMKG selalu siap memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang cepat dan akurat.

Peringatan dini tsunami yang disebarluaskan oleh BMKG akan diterima oleh pemerintah daerah, para pemangku kepentingan dan masyarakat melalui beragam moda diseminasi seperti WRS, aplikasi android WRS mobile dan Info BMKG, SMS, Email, Fax, Website, dan Media Sosial. Dalam rangka upaya mitigasi bencana tsunami yang bertujuan memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi, maka perlu ada upaya konkrit dalam mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami. Untuk itu, para pemangku kepentingan bidang kebencanaan perlu terus meningkatkan kemampuan, sarana dan prasarana dalam menghadapi tsunami.

”Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon peringatan dini tsunami dari BMKG, pemasangan sirene tsunami, penyiapan jalur dan rambu evakuasi, serta membangun tempat evakuasi sementara,” ungkap Kepala Balai Wilayah II BMKG Hendro Nugroho, Kamis (17/12).

Dalam upaya merealisasikan upaya tersebut di atas, maka BMKG menyelenggarakan Workshop Penguatan Sub Sistem Pendukung Peringatan Dini Tsunami pada 16-18 Desember 2020 di Hotel Mercure Bengkulu yang disertai penerapan protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19. Kegiatan ini akan diikuti oleh Pemerintah Kelurahan Penurunun, Kelurahan Lempuing, Kelurahan Nusa Indah, Kelurahan Tanah Patah, PMI Kota Bengkulu, pihak sekolah, Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, BPBD Kota Bengkulu, BPBD Provinsi Bengkulu, pemangku kepentingan kebencanaan dan wakil kelompok masyarakat.

“Tujuan kegiatan workshop ini adalah agar masyarakat dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemahaman tentang pentingnya respon peringatan dini tsunami dari BMKG, memahami konsep evakuasi mandiri dan ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sistem mitigasi tsunami di daerahnya dengan secara terlibat dalam penyusunan rencana evakuasi dan penyusunan prosedur tetap dalam merespon peringatan dini tsunami. Selain itu, dalam kegiatan ini akan dibentuk Tim Siaga Bencana di Kelurahan Penurunan, Kelurahan Lempuing. Anggotanya terdiri dari masyarakat yang mampu dan aktif sebagai pengerak dalam penanggulangan bencana tsunami di daerah rawan tersebut,” pungkasnya. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: