Bisa Pindah Kasda ke Bank Lain, Tapi Sebaiknya Jangan

Bisa Pindah Kasda ke Bank Lain, Tapi Sebaiknya Jangan

Pesan Mantan Walikota,  Sebaiknya Dukung BPD

RBO >>>  BENGKULU >>>  Polemik terkait rencana dicabutnya saham milik Pemerintah Kota Bengkulu serta dipindahkannya Kas Daerah (Kasda) ke Bank Syariah Mandiri dari Bank Pembangunan Daerah (BPD), disorot. Menurut mantan Walikota Bengkulu H. Ahmad Kanedi SH, MH hal itu memang bisa saja dilakukan, tetapi sebaiknya jangan.

“Karena kesepakatan saat berdirinya Provinsi Bengkulu ini dulu seluruh daerah kabupaten/kota sepakat untuk membesarkan dan menghidupkan BPD yang sekarang bernama Bank Bengkulu. Kalau ternyata apapun alasannya kas daerah itu dipindahkan dari BPD, hal itu memang bisa dilakukan. Tetapi, sebaiknya janganlah ,” ungkap Ahmad Kanedi pada radarbengkuluonline.com Jumat (8/1).

Sebagai pemerintah daerah, lanjutnya, tentunya setiap pemimpin itu harus bijak dalam setiap mengambil keputusan. Karena BPD ini adalah bank kebanggaan masyarakat Bengkulu. Sudah sepatutnya untuk didukung dan diperjuangkan. “Saya pernah ikut dalam rapat asosiasi seluruh Bank Daerah di Indonesia. Seluruh daerah sepakat untuk membesarkan BPD nya masing-masing. Karena hal itu sama semangatnya dengan tujuan para pendiri daerah kita ini yang telah merumuskan Provinsi Bengkulu, dan BPD itu termasuk di dalam rumusan tersebut,” pungkas pria yang dikenal dengan panggilan Bang Ken tersebut.

Sementara itu saat dikonfirmasi hal ini kepada  Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Dedy Yanto, S.Pt yang sedang didampingi Sekretaris Komisi III, Jaya Marta S.Sos, MM,  mengatakan, pada prinsipnya terkait rencana perpindahan Kas daerah oleh Pemkot Bengkulu ke BSM atau BPRS Fadillah, DPRD meyakini bahwa hal itu sudah melalui kajian-kajian oleh pihak eksekutif sebelumnya.

“Prinsipnya dalam kerjasama itu. Pertama kita itu saling menguatkan. Saling mendukung. Termasuk dalam hal menempatkan keuangan kita. Kedua, kita menghormati Pemkot yang tentu sudah melalui kajian-kajian terlebih dahulu sehingga pindah. Yang ketiga, terlepas dari BPD atau BSM, kami mendorong BPRS Fadillah untuk survive. Karena dalam kontrol Pemerintah Kota, sehingga pengelolaan dan pemanfaatannya sebesar-besarnya untuk masyarakat Kota Bengkulu dan bisa dikontrol,” pungkas Dedy. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: