Anggota DPR RI: Vaksinasi Covid-19 Jangan Asal-asalan

Anggota DPR RI: Vaksinasi Covid-19 Jangan Asal-asalan

Elva Hartati: Pastikan  Penerima Vaksin Aman

RBO >>>  BENGKULU >>>  Vaksinasi massal tahap pertama untuk masyarakat Indonesia segera dimulai. Termasuk warga Bengkulu. Menurut anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Provinsi Bengkulu, Hj. Elva Hartati Murman S.Ip, MM, pemberian vaksin Sinovac itu jangan dilakukan ASAL-ASALAN.

“Sebab itu, kita minta vaksinasi ini jangan dilakukan asal-asalan. Memang sosialisasi untuk pelaksanaan vaksinasi ini seharusnya dilakukan secara massif agar masyarakat tahu bahwasanya vaksin itu apa? Karena memang yang boleh divaksin itu orang dengan usia 18 sampai 59 tahun. Sebab, kalau untuk usia di atas 60 tahun itu, mereka rentan mempunyai penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabet. Kalau tidak terkontrol, asal-asalan pemberian vaksin itu nanti bisa berakibat fatal,” tegas Elva Hartati saat ditanyai radarbengkuluonline.com , Minggu (10/1).

Kenapa bisa fatal? Karena jika penerima vaksin itu sudah memiliki banyak penyakit penyerta atau komorbid, maka bukannya badannya sehat setelah divaksin nanti, yang ada bisa bertambah penyakit lainnya. “Vaksin ini kan untuk memberikan kekebalan daya tahan tubuh kita terhadap virus Covid-19. Jadi, harus benar-benar dilakukan sesuai protapnya. Patuhi aturan medisnya. Sebab bisa berisiko berat terhadap penerima vaksin. Menyebabkan kalau nauzubillah minzalik ada yang meninggal setelah divaksin karena tidak diperiksa terlebih dahulu secara detil sesuai aturan medis, siapa yang mau tanggung jawab? Makanya Dinas Kesehatan, petugas kesehatan harus benar-benar memberitahukan mensosialisasikannya pada masyarakat. Bahwasanya vaksin itu amannya gimana? Harus benar-benar dipastikan terlebih dahulu,” terang Elva.

Kemudian menanggapi desakan sejumlah masyarakat agar vaksin itu diberikan kepada pemimpin daerah serta anggota DPRD terlebih dahulu, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bengkulu ini kembali mengatakan, sebab itu perlunya sosialisasi.

“Ya memang seperti Gubernur Bengkulu kan sudah siap untuk divaksin pertama, dewan juga siap. Termasuk saya siap divaksin. Tapi kan kita diperiksa dulu. Apakah benar-benar aman tubuh kita saat disuntik vaksin nanti? Kalau ternyata tidak aman dan ada penyakit penyerta lainnya, tentu lebih baik kita mengikuti saran tim petugas kesehatan bagaimana sebaiknya kedepan,” pungkas Elva. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: