Pendapatan Sopir Angkot Menurun Drastis

Pendapatan Sopir Angkot Menurun Drastis

RBO >>>  BENGKULU >>>  Angkutan Kota (Angkot) Lima Warna di Kota  Bengkulu  pada saat ini terlihat sepi penumpang. Apalagi sejak siswa belajar daring di rumah. Ini tidak hanya terjadi pada angkot Merah, Kuning, Hijau, Biru saja, akan tetapi juga dialami oleh angkot putih. Lihat saja angkot yang lalu lalang itu, penumpangnya tekadang diisi 2 penumpang, ada tiga penumpang. Bahkan, terkadang ada yang tak berpenumpang.

''Saat ini sulit sekali dapat penumpang. Memang  sepi penumpang kini. Tidak ada lagi peminatnya,'' ujar sopir angkot merah, Fajri (42) kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.

Akibat sepinya penumpang, maka pendapatnya juga kecil. Kadang untuk setoran ke pemilik mobil pas-pasan. Kadang juga tak bisa mengasih setoran.

''Setoran ke pemilik angkot setiap harinya Rp 40.000 ribu. Pendapatan pada saat ini gak seperti biasanya. Dulu banyak penumpang.  Cuman saat ini sedikit. Pendapatan tiap harinya tidak bisa diperediksi. Karena gak sesuai juga dengan bensinnya.'' ujar bapak yang tinggal di Pasar Minggu Bengkulu ini.

Ini bukan saja dialami Fajri saja, akan tetapi teman-teman seprofesinya juga demikian. Ini bukan terjadi sekarang saja, akan tetapi juga tahun sebelumnya.

Faktor yang membuat angkot menjadi tak ada penumpangnya atau peminatnya banyak. Antara lain, karena saingan yang semakit ketat dengan adanya ojek online. Sudah itu ada Grab juga. Peralatannya juga menggunakan aplikasi online. Mobilnya bagus. Karena, mobil pribadi kini juga boleh digunakan untuk Grab.

''Yang mencolok juga,  angkot  hanya antarkan penumpang sebatas  sampai depan gang saja. Sedang kan kendaraan online  langsung antar sampai di depan rumah. Inilah yang menghancurkan usaha angkot selama ini,'' ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, kadang dia tidak mencari penumpang alias tidak beroperasi. Ini dilakukan pada saat-saat jam sepi. Pas saat jam-jam sibuk, seperti jam masuk sekolah, masuk kantor dan jam pulang sekolah dan pulang kantor selalu beroperasi. ''Kalau jalan terus, rugi saya. Sebab, bensin harus diisi. Mana lagi untuk saya bawa pulang uangnnya.''

Untuk itu, dia mengharapkan semoga pandemi corona ini bisa cepat selesai. Anak-anak bisa sekolah, karyawan juga bisa ke kantor seperti semula. Dengan adanya anak sekolah dan warga yang beraktivitas di luar rumah, setidaknya ada yang mau naik angkot. Dengan demikian, ada pemasukan.

Selain itu, mungkin juga  akan  direnowasi angkotnya sedikit agar  warnanya  yang pudar jadi  terang seperti baru. Selain itu, mungkin dikasih pewangi ruangan  di dalam angkot agar tidak pengap.  (Mg-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: