Sekolah Tatap Muka Disambut Positif

Sekolah Tatap Muka Disambut Positif

RBO >>>  BENGKULU >>>  Rencana Pemerintah Bengkulu yang mengizinkan  sekolah melakukan sekolah tatap muka  mengingatnya sudah berkuranganya penyebaran covid-19 di Provinsi  Bengkulu dinilai tepat oleh warga Bengkulu. Mereka menyambut positif rencana ini dan berharap semoga rencana ini bisa terlaksana betul. Seperti Wahyudi Neisyah (19), mahasiswa Universitas Dehasen, Ketua HMI Bengkulu, Ludiman.

''Saya setuju sekali kalau pemerintah kembali membuka sekolah tatap muka,'' ujar  salah seorang mahasiswa Dehasen, Wahyudi Neisyah  dari Prodi Akutansi saat dihubungi radarbengkuluonline.com kemarin.

Seperti diberitakan kemarin, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membolehkan belajar tatap muka, termasuk pesta. Akan tetapi, harus ikuti Prokes yang telah ditetapkan pemerintah. Ini juga sudah dilakukan kajian bersama.

Menurut Wahyudi, pembelajaran saat ini yang menggunakan media daring, itu sangat memberatkan. Dia dan kawan-kawannnya yang lain  banyak terkendala oleh sinyal. Selain itu, mereka pun susah untuk memahami pembelajaran daring dan mereka merasa kurang efektif karena pembelajaran daring tersebut.

Karenanya, ia setuju sekali dengan adanya keinginan pemerintah  mengadakan tatap muka dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan  dan tidak perlu berkerumun agar tidak menyebarkan rantai covid ini. ''Kita juga siap ikuti ketentuan pemerintah. Seperti  belajar tatap muka dengan tetap  menggunakan masker, jaga jarak dan semoga saja tatap muka ini akan diterima dengan baik dan materi materi yang disampaikan akan lebih efektif.''

Sementara itu Ketua  Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu, Ludiman (24/1)  yang dihubungi secara terpisah juga mengatakan hal yang hampir bersamaan. Ia sangat sutuju jika diadakannya pembelajaran tatap muka lagi. Karena menurutnya, dampak dari belajar daring  bagi masyarakat itu pasti banyak yang mengeluh.   Misalnya, orang tua pasti mengalami pengaruh penting.  Karena pembelajaran harus memakai kuota dan otomatis harus mempunyai HP android.  Selain itu, kadang mengalami sinyal yang tidak bagus. Akibat itu, menjadi terhalang untuk belajar daring. Tujuan pendidikan itu tidak akan secara efekti jika menggunakan sistem daring.

''Alangkah lebih baiknya dengan tatap muka ini dibuka kembali. Dan jangan sampai mengkambing hitamkan sekolah dalam hal corona ini karena masih ada tempat yang berkerumun lainnya. Jika memang covid ini sudah menurun, alangkah baiknya kita atasi dengan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker,Menjaga jarak),'' ujar Ludiman saat dihubungi di sekretariat HMI Cabang Bengkulu di Jalan Semangka Panorama Bengkulu kemarin.

Ia berharap semoga pandemi ini cepat berakhir. Karena dampak pandemi ini banyak yang merusak tatanan dan sistem segala segi kehidupan bangsa. (Mg-1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: