Pesta Pernikahan & Belajar Tatap Muka Mulai Februari

Pesta Pernikahan & Belajar Tatap Muka Mulai Februari

RBO >>> BENGKULU >>>  Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah mengikuti stimulasi pelaksanaan resepsi pernikahan New Normal di Pondok Balem, Kelurahan Bumi Ayu, Kota Bengkulu Minggu (24/1). Sebelumnya, Gubernur memberikan lampu hijau bagi para asosiasi pengusaha pernikahan yang ada. Dengan catatan harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.  Selain itu, sejak adanya pandemi beberapa pengusaha event pernikahan mulai sepi karena ada larangan aturan untuk melakukan hajatan pesta tersebut karena mengundang keramaian.

"Kita sudah mendapatkan panduan yang jelas, sudah menyaksikan langsung tadi bagaimana kegiatannya. Sehingga ada tahapan dan petunjuk maka tidak ada alasan tidak bisa melaksanakan hajatan pesta pernikahan. Namun harus menjadi tanggung jawab bagi wedding organizernya dan pihak penyelenggara harus mengeluarkan biaya tambahan. Tamu undangan harus mau diatur dapat mengikuti arahan wedding organizer," terangnya.

Untuk sanksi, saat ini Pemprov masih mengkaji perda yang dalam waktu ini sudah terbit. Termasuk dengan kegiatan belajar tatap muka direncanakan mulai digelar pada awal bulan Februari.

"Perda kita dalam waktu ini mudah -mudahan sudah keluar. Nanti kita lihat dan butuh pendampingan untuk mendatangkan pihak penegak hukum dalam hajatan pernikahan tersebut untuk memantau. Sedangkan untuk sekolah tatap muka ini masih dikaji. Mudah mudahan akan berlangsung kembali. Karena dalam pandemi ini daerah harus berkoordinasi bersama, wabah ini sudah mendunia," tambahnya kepada radarbengkuluonline.com kemarin.

Nantinya, lanjut Gubernur, di setiap sekolah mengisi 30 persen hingga 50 persen perkelas ruangan. Setelah itu dilanjutkan dengan jenjang SMP maupun SD yang ada. Rohidin juga menilai trend penyebaran covid -19 berbeda jauh dari tahun sebelumnya. Terlebih lagi saat ini sudah ada vaksinasi sinovac yang dianggap dapat mampu menghambat penyebaran virus tersebut.

"Saya mendengarkan aspirasi masyarakat. Selain itu, trend covid -19 alhamdulillah mulai menurun. Masyarakat pun sudah patuh prokes. Makanya kita harus berkoordinasi bersama. Untuk sekolah ini kita coba masuk dengan kapasitas 30 persen sampai 50 persen dahulu satu ruangan kelas. Setelah itu kita lihat perkembangannya, Rencananya awal Februari ini," tutupnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: