Hennatul : Jangan Sepelekan Prokes

Hennatul : Jangan Sepelekan Prokes

Puji Pelayanan RSHD Menangani Pasien Positif Covid-19

RBO >>>  BENGKULU >>>  Kepala Taman Kanak-Kanak (TK) Pembina Negeri 1 Bengkulu, Dra. Hennatul Putri, M.Pd menceritakan awal mulanya saat dinyatakan positif Covid-19 beberapa bulan yang lalu.  Tanggal 3 April 2021, Hennatul baru saja melakukan vaksinasi tahap I di Puskesmas Jalan Gedang. Saat itu, dia berfikir vaksin hanya untuk menambah daya tahan tubuh supaya terhindar dari segala macam virus. Tenyata, setelah tiga hari usai divaksin, dia mengalami demam, lalu berobat ke dokter sebanyak 3 kali. Saat dicek darah, negatif malaria. Lalu, berobat berikutnya dicek darah lagi negatif tifus. Terakhir dokter menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit, jika obat yang diberikan tidak kunjung sembuh. Karena tak kunjung sembuh, dokter menyarankan harus dirujuk ke Rumah Sakit Ummi. Setiba sampai di Rumah Sakit Ummi tidak bisa dirawat kalau sudah divaksin. Akhirnya, kembali lagi ke Puskesmas. Namun dokter disana tetap menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit. Setelah dilakukan pengambilan swab PCR, dia dinyatakan positif Covid-19.

"Awalnya saya saja yang sakit. Ternyata suami saya juga sakit. Tanggal 21 April sampai 4 Mei, kami berdua masuk Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD). Dihari pertama sampai ke enam itu masa-masa inkubasi virus menyerang organ tubuh, merasa ingin pingsan. Tapi dengan kekuatan obat, suntikan, vitamin yang paling penting itu sugesti bahwa ingin sembuh, sehat tidak boleh banyak pikiran, dan bisa melawati masa-masa kritis ini. Selama 14 hari dirawat RSHD tidak dikenakan biaya sepeserpun alias gratis," ujar Hennatul kepada radarbengkuluonline.com, Senin (24/5).

Setelah melewati penyembuhan di RSHD Kota selama 14 hari, dan hasil swab dinyatakan negatif, dokter memberikan izin untuk pulang ke rumah.Tapi, tetap melakukan isolasi mandiri selama seminggu terlebih dahulu. Hennatul juga sangat berterima kasih terkait pelayanan di RSHD Kota bagi pasien positif Covid-19. Pihak rumah sakit memberikan makanan yang berpotein setiap harinya. Seperti ikan, bubur dan lain-lain. Dari pengobatan, pemeriksaan rutin dilakukan pihak rumah sakit sebanyak empat kali dalam satu hari. Hennatul juga menyadari kesalahannya usai divaksin tidak langsung istirahat di rumah, tetap bekerja menjalankan aktivitas seperti biasa. "Saya menyarankan kepada teman-teman, jangan takut untuk divaksin. Tapi setelah divaksin, diharapkan benar-benar istirahat total dan minum vitamin agar virus yang ada di dalam tubuh bisa mati, dan daya imun tubuh lebih kebal," ungkapnya.

Saat terpapar Covid-19, Hennatul mengalami demam tinggi. Dibagian punggung terasa sakit, lidah terasa pahit seperti penyakit malaria. Tapi tidak mengalami batuk. Hennatul juga berpesan kepada masyarakat jangan takut divaksin. Sebab manfaat vaksin untuk menghambat virus masuk ke dalam tubuh. Apabila tidak divaksin, tubuh sangat rentan terpapar Covid-19. Apalagi melakukan aktivitas di luar rumah, berkomunikasi dengan orang lain. Protokol kesehatan (Prokes) wajib tetap dijaga. Selain itu, jangan merasa Covid-19 itu tidak ada. Banyak masyarakat yang kini mengabaikan prokes. Seperti tidak memakai masker. "Tubuh manusia tidak selalu kuat. Memang butuh adanya istirahat, mengkonsumsi nutrisi, vitamin juga harus ada," tutupnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: